Salin Artikel

Korut Mengeluh Terus Ditekan AS Meski Kim Jong Un dan Trump Bertemu

Perwakilan Korut di PBB mengeluh AS mengirim surat kepada seluruh negara anggota, dan mendesak mereka supaya memulangkan para pekerja negara komunis itu.

Dilansir AFP Rabu (3/7/2019), Korut menyebut surat AS itu merupakan bukti bahwa mereka "bersikeras untuk memusuhi" mereka meski menyerukan adanya dialog.

Perwakilan itu mengatakan surat itu dikirim pada 29 Juni bersama dengan Inggris, Perancis, dan Jerman. Hari di mana Trump menawarkan bertemu Kim di Zona Demiliterisasi (DMZ).

Trump bertemu Kim di Panmunjom pada Minggu 930/6/2019), dan menjadi presiden pertama AS yang menginjakkan kaki di Korut di mana keduanya sepakat melanjutkan perundingan.

"Apa yang tak dapat dilupakan adalah surat itu dikirim oleh misi permanen AS atas instruksi Kemanterian Luar Negeri pada hari ketika Presiden Trump mengusulkan pertemuan," kata Korut.

Namun AFP memberitakan, faktanya surat itu dikirim pada 27 Juni yang meminta semua negara untuk menerapkan sanksi dengan memulangkan pekerja Korut di akhir 2019.

Pakar PBB memprediksi bahwa puluhan ribu warga Korut dikirim setiap tahunnya, sebagian besar ke China dan Rusia, dan bekerja demi meningkatkan pendapatan negara.

Korut menegaskan, mereka tidak memohon-mohon supaya sanksinya dicabut. "Konyol sekali AS menganggap sanksi sebagai obat mujarab untuk semua masalah," keluh mereka.

Sanksi PBB mengharuskan setiap negara anggota untuk menghentikan kontrak dengan pekerja Korut, dan memulangkan mereka paling lambat hingga akhir tahun ini.

Dewan Keamanan PBB merilis resolusi sanksi sebagai respons uji coba senjata nuklir dan program rudal balistik yang dilakukan Korut sebelumnya.

Di surat itu, tercatat hanya 34 negara yang mengisi laporan sebagai tanggapan permintaan AS, dengan tenggat waktu pemulangan adalah 22 Desember.

https://internasional.kompas.com/read/2019/07/04/10264461/korut-mengeluh-terus-ditekan-as-meski-kim-jong-un-dan-trump-bertemu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke