Mantan Raja Belgia Jalani Tes DNA setelah Seniman Mengaku sebagai Putrinya

Kasusnya pun berlanjut ke pengadilan, di mana Albert diperintahkan untuk menjalani tes DNA atau akan menghadapi denda harian senilai 5.000 euro (Rp 80,7 juta).

Sebelumnya, pria berusia 84 tahun itu menolak untuk tes DNA guna membuktikan pengakuan Boel.

Laporan Reuters, Selasa (28/5/2019), menyebutkan Albert telah setuju untuk menyerahkan sampel DNA, meski dia menentang keputusan di mahkamah agung.

"Pengadilan memutuskan hasil dari pemeriksaan akan dirahasiakan sampai keputusan pengadilan yang baru," kata pengacaranya, Alain Berenboom.

Turun takhta enam tahun lalu demi sang putra, Philippe, Albert telah berjuang melawan klaim dari Boel selama lebih dari satu dekade.

Menurut Berenboom, terlalu dini baginya menjalani tes DNA sementara Boel masih mempunyai ayah yang sah, Jacques Boel, keturunan salah satu pemilik industri terkaya.

Segala tantangan di mahkamah agung menyangkut keputusan pengadilan yang menyatakan, Boel bukan keturunan Jacques Boe, berdasarkan hasil tes DNA.

Hal tersebut membuat pengadilan banding Brussels memerintahkan Albert menjalani utes DNA.

Mahkamah Agung diyakini tidak akan mengeluarkan putusan sampai akhir tahun ini.

Identitas Boel telah menjadi topik perdebatan publik setelah terbitnya biografi Ratu Paola, istri Albert, yang menduga dia memiliki hubungan lain hingga lahirlah seorang anak permepuan pada 1960-an.

Albert telah mengakui bahwa dia dan Paola mengalami berbagai masalah pernikahan. Namun, dia tidak berkomentar soal Delphine Boel.

Ketiga anak Albert dan Paola semuanya lebih tua dari Boel. Sementara itu, garis takhta selanjutnya dipegang oleh Putri Elisabeth, putri dari Raja Philippe dan Ratu Mathilde.

Sementara, Boel menyatakan tidak mencari uang. Namun dia hanya meminta pengakuan bahwa mantan raja adalah ayahnya.