Salin Artikel

Obat Suntik Diduga Bikin Narapidana Tersiksa, Eksekusi Tiga Terpidana Mati Ditunda

Gubernur Negara Bagian Ohio, Mike DeWine, telah menunda eksekusi untuk tiga terpidana mati yang telah dijadwalkan pada Mei mendatang, setelah keluarnya putusan pengadilan yang menyebutkan bahwa penggunaan midazolam, obat penenang yang dipakai dalam eksekusi, dapat menyebabkan rasa sakit dan menyiksa.

"Gubernur DeWine mengeluarkan keputusan penangguhan hukuman, karena menilai sangat tidak mungkin bahwa protokol eksekusi negara bagian yang baru, yang masih dalam tahap pengembangan, dapat siap digunakan pada tanggal eksekusi yang telah dijadwalkan," kata kantor gubernur dalam pernyataannya, Kamis (7/3/2019), dikutip AFP.

Kantor gubernur mengutip putusan hakim federal Michael Merz pada Januari lalu, yang menyatakan bahwa ditemukan bukti bahwa obat midazolam dapat menyebabkan efek "waterboarding" dari edema paru-paru.

"Waterboarding" adalah salah satu teknik penyiksaan yakni dengan menutup saluran pernapasan dengan kain dan menyiramkan air sehingga mensimulasikan efek tenggelam.

Sedangkan edema paru-paru adalah istilah medis yang menggambarkan penumpukan cairan di paru-paru.

Ketiga terpidana mati yang ditangguhkan eksekusinya yakni Cleveland Jackson, Kareem Jackson, dan Gregory Lott.

Penggunaan midazolam sebagai obat penenang dalam eksekusi suntik mati mulai digunakan di tujuh negara bagian di AS setelah obat yang digunakan sebelumnya menjadi semakin sulit diperoleh.

Namun penggunaan midazolam ini telah menjadi subjek tantangan hukum karena dianggap tidak cukup kuat untuk membuat tahanan tidak sadar selama proses eksekusi.

Ohio sempat menghentikan penggunaannya dalam eksekusi mati pada 2014, setelah eksekusi menggunakan midazolam pada terpidana mati Dennis McGuire, berakhir dengan kegagalan karena terpidana tampak menderita, hingga kesulitan bernapas selama beberapa menit.

Pejabat pemerintah bersikeras bahwa peningkatan dosis obat akan menyelesaikan masalah dan pengadilan mengeluarkan putusan mengizinkan eksekusi suntik mati di Ohio dan mendukung penggunaan midazolam dengan dosis 50 kali lebih banyak.

Kendati demikian kekhawatiran dari penggunaan obat itu masih tetap ada. Beberapa terpidana mati akhirnya memilih eksekusi dengan kursi listrik daripada suntik mati.

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/08/15463521/obat-suntik-diduga-bikin-narapidana-tersiksa-eksekusi-tiga-terpidana

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke