Menteri Luar Negeri Iran Mundur karena Tak Tahu Assad Berkunjung

Dikutip Reuters Selasa (5/3/2019), Zarif mengundurkan diri karena mengetahui Presiden Suriah Bashar al-Assad berkunjung ke Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi menuturkan, pihaknya tidak menerima informasi bahwa Assad berada di Teheran.

"Dan kekurangan informasi ini terus berlangsung hingga kunjungan beliau berakhir, sehingga berujung kepada keputusan pengunduran diri menlu," kata Qassemi.

Assad dlaporkan bertemu dengan Pemimpin Tertingg Iran Ayatollah Ali Khamenei pada pekan lalu. Komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani hadir dalam pertemuan tersebut.

Soleimani yang merupakan komandan cabang pasukan elite Garda Revolusi itu berkata, Zarif adalah orang yang bertanggung jawab dalam urusan luar negeri.

Dia menjelaskan pengunduran diri Zarif murni karena kurang koordinasi di kemenlu, dan bukan disebabkan oleh faktor pribadi.

"Tujuannya sangat positif karena ingin mengembalikan sistem diplomatik Iran kembali ke pangkalnya, kemenlu," ucap Qassem.

Sebelumnya pada 25 Februari lalu, Zarif secara mengejutkan mengajukan pengunduran diri yang disampaikan melalui Instagram.

Mantan Duta Besar Iran untuk PBB itu selalu berada dalam tekanan setelah kebijakannya untuk bernegosiasi dengan Barat ditentang kelompok garis keras.

Segala upaya negosiasinya terpukul setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan menarik diri dari perjanjian nuklir pada 2015.

Pengumuman Trump berdampak kepada menukiknya perekonomian Iran. Zarif disalahkan karena menegosiasikan kesepakatan yang buruk.

Kaum konservatif beranggapan Iran tak mendapat apa-apa setelah memberikan kelonggaran terlalu banyak dalam perjanjian nuklir 2015.

Perseteruan antara Zarif dengan para pengkritiknya semakin runcing setelah Zarif berkata, kekhawatirannya adalah tekanan internal.

Namun, pengunduran diri Zarif tak direstui Presiden Hassan Rouhani dengan Soleimani berujar, Zarif mendapat dukungan Khamenei.