Salin Artikel

Kecam Aksi Vandalisme Makam, Menteri Israel Ajak Yahudi Perancis "Pulang"

Gallant pun mengajak orang-orang Yahudi yang kini tinggal di Perancis untuk bermigrasi dan pindah ke Israel.

"Penodaan terhadap pemakaman Yahudi di Perancis telah memunculkan kembali masa-masa kelam dalam sejarah orang-orang Yahudi," kata Gallant dalam sebuah pernyataan.

Gallant mengatakan, dirinya pekan lalu telah mengunjungi komunias Yahudi di Paris yang berada di bawah serangan anti-Semit dan dalam proses asimilasi.

"Saya dengan tegas mengecam anti-Semitisme di Perancis dan mengajak pada orang-orang Yahudi, pulang dan bermigrasi ke Israel," ujarnya.

Disampaikan Gallant, pada tahun lalu, sebanyak 2.679 orang Yahudi dari Perancis telah berimigrasi ke Israel.

Sebelumnya diberitakan, sekitar 80 batu nisan di pemakaman Yahudi di Desa Quatzenheim, di dekat perbatasan dengan Jerman di Alsace, telah dirusak dan dicorat-coret dengan simbol swastika menggunakan cat biru.

Salah satunya memperlihatkan tulisan "Elsassisches Schwarzen Wolfe" atau Serigala Hitam Alsace, yang mengacu pada sebuah kelompok separatis yang berhubungan dengan neo-Nazi pada tahun 1970-an.

Aksi vandalisme itu terjadi juga berbarengan dengan rencana unjuk rasa yang akan digelar di Paris dan kota-kota lainnya di Perancis untuk mengecam gejolak anti-Semit yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Tahun lalu, kepolisian Perancis mencatatkan terjadinya lonjakan hingga 74 persen dalam pelanggaran anti-Yahudi yang dilaporkan, menimbulkan kekhawatiran di negara dengan populasi Yahudi terbesar di Eropa itu.

Pada Desember tahun lalu, hampir 40 nisan serta sebuah monumen peringatan untuk para korban Holocaust juga telah menjadi sasaran vandalisme di sebuah pemakaman Yahudi di dekat Strasbourg di Herrlisheim.

https://internasional.kompas.com/read/2019/02/19/23232011/kecam-aksi-vandalisme-makam-menteri-israel-ajak-yahudi-perancis-pulang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke