Salin Artikel

"Di Manapun AS Berada, Pasti Ada Kekacauan dan Kebencian"

Dalam kicauannya di Twitter, Zarif mengatakan AS seharusnya tidak melupakan momen ketika kehilangan Iran sebagai sekutu pada akhir 1970-an.

Dilansir Newsweek Kamis (10/1/2019), Zarif juga menyindir catatan penegakan hak asasi manusia yang dilakukan oleh Washington.

"Kapanpun dan di manapun AS berada, pasti bakal ada kekacauan, represi, dan kebencian yang mengikuti," sindir menlu 59 tahun itu.

Dia menuturkan, hari ketika Iran menjadikan AS sebagai contoh penegakan HAM telah menjadi momen mengerikan yang dia sebut seperti neraka.

"Karena itu, yang terbaik bagi AS adalah tidak berusaha untuk mendekati Iran," tutur menteri yang menjabat sejak 2013 itu.

Dia menuturkan pemerintahan Presiden Donald Trump saat ini telah mengungkapkan bahaya dari rezim Iran dan janji kosong mereka soal nuklir.

"AS adalah kekuatan yang baik di Timur Tengah. Jika kami mundur, tentu bakal timbul kekacauan," tutur mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu.

Presiden Dewan Nasional Amerika Iran Jamal Abdi mengkritisi komentar Pompeo yang dia anggap gagal menunjukkan logika strategis kebijakan Trump di Timur Tengah.

Dia menjelaskan jika AS ingin stabilitas regional, seharusnya mereka kembali ke kesepakatan nuklir yang dibuat di era Obama pada 2015.

"Seharusnya Pompeo tekan bosnya untuk menunjukkan diplomasi positif ke semua pihak, dan menghormati komitmen internasional kami," tegas Abdi.

Pada Mei 2018, Trump memutuskan keluar dari kesepakatan bernama Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), dan menjatuhkan sanksi kepada Teheran.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/11/19403441/di-manapun-as-berada-pasti-ada-kekacauan-dan-kebencian

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke