Salin Artikel

30 Orang Tewas akibat Tambang Emas Runtuh di Afghanistan

Laporan dari AFP menyebutkan, 7 orang lainnya cedera dalam insiden tersebut.

Penduduk desa menggali lubang sedalam 60 meter di dasar sungai. Mereka berada di dalam ketika dinding tambang roboh.

"Orang-orang menggunakan ekskavator untuk menggali lubang besar di sungai ketika itu runtuh, menjebak puluhan pekerja," ucap Kepala Distrik Mohammad Rustam Raghi.

"Setidaknya 30 orang tewas dan 7 lainnya cedera," imbuhnya.

Dia menambahkan, penduduk setempat yang segera menuju ke lokasi kejadian berhasil menyelamatkan 13 pekerja.

"Puluhan lainnya, termasuk anak-anak, meninggal," tuturnya.

Belum diketahui jelas penyebab terowongan tambang itu runtuh. Juru bicara Gubernur Provinsi, Nik Mohammad Nazari, mengatakan para penambang tersebut tidak bukan profesional.

"Penduduk desa terlibat dalam bisnis ini selama beberapa dekade tanpa kendali pemerintah," ujarnya.

"Kami telah mengirim tim penyelamat ke lokasi, tapi penduduk desa sudah mulai memindahkan jenazah," tuturnya.

Helikopter dari Kementerian Pertahanan telah dikirim untuk membawa uang tunai yang akan diberikan kepada keluarga korban.

Juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional, Hashmat Bahaduri menuturkan helikopter juga dikerahkan untuk menerbangkan korban terluka ke rumah sakit.

Keluarga korban cedera akan menerima 10.000 afghani atau Rp 1,8 juta sebagai kompensasi. Sementara, keluarga korban meninggal mendapat 50.000 afghani atau Rp 9,4 juta.

Sebagai informasi, Badakhshan merupakan provinsi terpencil di pegunungan timur laut Afghanistan yang berbatasan dengan Tajikistan, China, dan Pakistan.

Wilayah itu merupakan daerah miskin yang rentan terhadap tanah longsor, terutama di musim dingin ketika salju tebal menyelimuti provinsi tersebut.

Penambangan ilegal menjadi hal biasa di Afghanistan. Taliban termasuk kelompok yang mengandalkan sektor tambang untuk sebagian besar pendapatannya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/01/06/20173931/30-orang-tewas-akibat-tambang-emas-runtuh-di-afghanistan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke