Saat Cathay Pacific Keliru Jual Tiket "First Class" dengan Harga Murah

Maskapai bahkan menawarkan tiket "first class" dan bisnis di situs web seharga 670 dollar AS atau Rp 9,6 juta untuk rute Vietnam ke Amerika Serikat dan Kanada.

Tentu saja, harga diskon tersebut mengejutkan para pembeli karena biasanya tiket kelas satu dijual sekitar 16.000 dollar AS atau Rp 230,6 juta dan kelas bisnis seharga 4.000-6.000 dollar AS (Rp 57,6 juta-Rp 86,4 juta).

Butuh dua hari bagi manajemen Cathay untuk secara terbuka mengakui terjadinya kesalahan.

Melansir AFP, pihak maskapai pada Rabu (2/1/2019) menyatakan akan menganggap tiket yang sudah terjual dengan harga murah tersebut resmi.

"Kami membuat kesalahan, tapi kami berharap dapat menyambut Anda di pesawat dengan tiket tersebut," kicau manajemen maskapai itu di Twitter.

Salah satu yang berhasil mendapat tiket murah, Wang Guaran, mengatakan dia bekerja pada awal Hari Tahun Baru.

Penulis perjalanan wisata itu kemudian melihat situs web dan memberi tahu yang lainnya soal penerbangan murah itu sekitar pukul 05.00 waktu Hong Kong.

Dalam dua jam, dia berhasil memesan lima tiket kelas satu dari Vietnam ke New York masing-masing seharga 840 dollar AS atau Rp 12,1 juta dan penerbangan kelas bisnis seharga 699 dollar AS atau Rp 10 juta.

Setelah melakukan pemesanan, pencarian di situs web Cathay macet.

"Saya sangat beruntung. Kebanyakan orang di Hong Kong tidur setelah merayakan, mereka benar-benar melewatkannya," ucapnya.

"Sampai saat itu tidak tampak seperti tahun baru yang baik, saya telah bekerja dan merindukan keluarga saya," tutur Wang.

Regis Cheung membeli tiga tiket pulang-pergi dari Vietnam ke New York dan satu tiket ke Vancouver dengan harga masing-masing sekitar 800 dollar AS atau Rp 11,5 juta.

"Jika mereka tidak mengakui tiket itu, masyarakat akan lebih membenci Cathay karena skandal data terbaru," katanya.

"Respons mereka telah membantu meningkatkan citra mereka," ucapnya.

Ini bukan pertama kalinya maskapai tidak sengaja menjual tiket murah. Pada 2014, Singapore Airlines sepakat untuk mengakui sekitar 400 penerbangan kelas bisnis ke Australia yang dijual dengan harga ekonomi.