Salin Artikel

Reaktor Plutonium Pertama hingga Pembuat Bom Atom, Ini 5 Fakta Hanford Site

KOMPAS.com - Bom atom menjadi salah satu senjata pemusnah massal yang melahirkan bencana kemanusiaan saat digunakan dalam Perang Dunia II.

Setelah bom atom berhasil dikembangkan dalam Proyek Manhattan dan digunakan untuk meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pun menyerah.

Ironisnya, tragedi yang terjadi pada 6 Agustus dan 9 Agustus 1945 itu menghentikan perang berkepanjangan, khususnya di Eropa dan Asia Pasifik.

Kehadiran bom atom memang menjadi momok tersendiri. Jika digunakan dalam perang, dampaknya memang kehancuran.

Adapun, salah satu tempat pembuat senjata nuklir pertama di dunia itu adalah Hanford Site. Lokasi itu dipilih oleh pihak Sekutu untuk mengembangkan nuklir semasa Perang Dunia II.

Berikut sejumlah fakta mengenai Hanford Site:

Situs nuklir ini dibuat pada 1943, bekerja sama dengan Proyek Manhattan. Proyek itu merupakan penelitian dan pengembangan selama Perang Dunia II yang menghasilkan senjata nuklir pertama.

Keberhasilannya menjadikan situs ini menghasilkan Reaktor B, yang pada saat itu adalah reaktor produksi plutonium skala penuh pertama di dunia.

Reaktor B dibangun dalam skala besar dan berbeda karena menggunakan air sebagai pendingin. Sebelumnya, udara digunakan sebagai pendingin.

Air dibawa dari Sungai Columbia dan harus dirawat setelah dibawa. Air diangkut oleh tabung aluminium di sekitar 75.000 galon

Plutonium yang diproduksi di Hanford digunakan dalam bom nuklir pertama yang diproduksi oleh AS dan juga di Fat Man, bom yang diledakkan di Nagasaki, Jepang.

Pada tahun 2007, Hanford mewakili dua pertiga volume limbah radioaktif tingkat tinggi Amerika Serikat.

Pengembangan senjata pemusnah massal menjadi bagian dari Proyek Manhattan. Ketika itu pihak Amerika Serikat dan Sekutu memilih Hanford Site karena dinilai aman bagi pengembangan senjata berbahaya tersebut.

Setelah mengalami beberapa kali percobaan, tempat ini bisa menghadirkan bom atom yang bisa membuat Jepang menyerah kepada Sekutu.

3. Produksi selama Perang Dingin

Setelah keberhasilan selama Perang Dunia II, situs ini tetap berproduksi meski hasilnya sedikit. Ketika itu, tempat ini memiliki setidaknya sembilan reaktor nuklir dan lima tempat pemrosesan plutonium.

Ketika Perang Dingin, Hanford memproduksi bahan radioaktif yang berjumlah 60.000 senjata  untuk disimpan ke gudang senjata nuklir AS.

Dari tahun ke tahun, teknologi dalam tempat ini semakin meningkat. Banyak ilmuwan di Hanford yang mendapatkan pengalaman terkait nuklir selama periode tersebut.

Namun, banyak prosedur keselamatan dan pembuangan limbah di situs tidak memadai. Operasional Hanford Site melepaskan banyak bahan radioaktif ke area di wilayah sekitar dan juga langsung ke Sungai Columbia.

Pada akhir era Perang Dingin, reaktor produksi senjata dinonaktifkan oleh pemerintah.

Dalam upaya untuk menahan bahan radioaktif dalam jumlah besar, Departemen Energi AS memutuskan untuk menyimpannya di 177 tangki penyimpanan di bawah lokasi ini.

Empat belas tangki yang digunakan untuk menahan bahan radioaktif bocor dan menetes ke tanah dan mencemari lingkungan.

Banyak upaya untuk membendung kebocoran dibuat pada tahun-tahun belakangan, tetapi dilaporkan pada 2016 menjadi sangat buruk.

Kebocoran terus-menerus yang menimpa tempat ini memaksa pengelola untuk melakukan salah satu upaya pembersihan lokasi nuklir. Langkah ini dilakukan agar pencemaran tak semakin menyebar.

Pembersihan secara resmi dimulai pada 1989 dengan kesepakatan antara pengelola dan Badan Perlindungan Lingkungan AS serta negara bagian Washington.

Kesepakatan itu disebut Perjanjian Tripartit yang memiliki tujuan untuk membawa Hanford mematuhi peraturan lingkungan.

Pembersihan itu memiliki jangkauan seluas 943 kilometer persegi dan masih memiliki sisa pembersihan sekitar 82 kilometer persegi lagi.

Pembersihan dilakukan dengan cara memindahkan lebih dari 2.300 ton bahan bakar nuklir bekas yang disimpan di dekat Sungai Columbia dengan mengeringkan penyimpanan, menstabilkan dan mengirim lebih dari 20 ton sisa plutonium dari lokasi tersebut ke tempat yang lebih aman.

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/06/15053601/reaktor-plutonium-pertama-hingga-pembuat-bom-atom-ini-5-fakta-hanford

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke