Salin Artikel

Pemerintah Yunani Larang Turis Gemuk Tunggangi Keledai

Keputusan ini diambil setelah kelompok penyayang hewan mengklaim banyak keledai cedera akibat membawa turis gemuk.

Awal tahun ini, sejumlah foto dirilis yang memperlihatkan banyak keledai yang mengangkut turis bertubuh jumbo terseok-seok mendaki jalanan sempit di Pulau Santorini.

Aktivis penyayang hewan mengklaim pekerjaan berat itulah yang membuat para keledai tersebut mengalami cedera tulang belakang.

Menurut para aktivis para keledai itu dipaksa mengangkut beban berat selama berjam-jam, tujuh hari sepekan, tanpa istirahat serta makanan atau minuman yang memadai.

Alhasil, Kementerian Pembangunan Desa Yunani merilis regulasi baru terkait perlindungan bagi para keledai.

Kementerian menetapkan, para keledai di Pulau Santorini tidak boleh mengangkut beban atau penumpang di atas 100 kilogram atau seperlima bobot badan mereka.

Pulau Santorini dikenal dengan kondisi geografisnya yang berbukit-bukit. Keledai secara tradisional memang digunakan untuk mengangkut beban dan barang.

Keledai amat berguna terutama untuk mencapai daerah-daerah yang sulit dicapai kendaraan bermotor misalnya di ibu kota Fira.

Pada Juni lalu, sejumlah lembaga amal mengatakan, begitu banyaknya turis bertubuh gemuk membanjiri Santorini sangat memengaruhi warga setempat.

Sebagian besar pemilik keledai terpaksa melakukan persilangan untuk menghasilkan bagal yang memiliki tubuh lebih besar dan tinggi sehingga bisa lebih kuat mengangkut beban.

Elsavet Chatzi (45), seorang sukarelawan dari Athena yang ikut memperjuangkan nasib para keledai Santorini, menyambut baik aturan baru dari pemerintah itu.

"Kondisi di Santorini sudah terjadi bertahun-tahun dan tak bisa diubah dalam satu hari," ujar Chatzi.

"Kami memenangkan pertarungan karena perhatian media terkait masalah ini. Tak ada yang percaya aturan baru ini terbit," tambah Chatzi.

Sementara itu organisasi penyayang hewan PETA juga telah memulai sebuah petisi dengan tema "Keledai di Santorini Disiksa dan Digunakan sebagai Taksi. Tolong mereka!"

Namun, para aktivis lainnya menilai meski sudah terbit peraturan baru tidak ada yang berubah di Santorini.

"Tujuan kami bukan meningkatkan taraf hidup para budak tetapi membebaskan mereka," kata Maria Skourta (42) pemimpin Direct Action Everywhere cabang Athena.

"Meski para keledai ini sudah tak digunakan mengangkut turis, mereka masih digunakan untuk membawa semen, perabotan, dan beban berat lainnya," tambah Skourta.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/10/12020191/pemerintah-yunani-larang-turis-gemuk-tunggangi-keledai

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke