Salin Artikel

Warganya Diusir dari Hotel, Pemerintah China Kecam Swedia

Perselisihan ini sudah dimulai sejak awal bulan ketika sebuah keluarga asal China, seorang pria dan dua orangtuanya, mencoba tidur di lobi setelah tiba lebih cepat di sebuah hotel.

Namun, para pegawai hotel melarang para turis yang kelelahan untuk sekadar beristirahat sambil menunggu mereka bisa masuk ke kamar.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial terlihat polisi menggelandang pria China itu keluar dari hotel. Sementara seseorang di belakang mereka terdengar memprotes.

Sementara perempuan yang lebih tua terlihat duduk di luar hotel di samping kopor yang dia bawa.

Keluarga itu mengklaim polisi meninggalkan mereka di sbeuah pemakaman beebrapa kilometer dari hotel di cuaca yang dingin.

Insiden itu semakin panas ketika dua menteri luar negeri saling menyerang.

"Kemenlu dan Kedubes China di Swedia mendesak agar pemerintah Swedia  menyelidiki kasis ini, merespon dengan tepat permintaan masuk akal dari turis China itu," ujar jubir Kemenlu China Geng Shuang dalam jumpa pers pada Senin (17/9/2018).

Menlu Swedia Patric Nielsen mengatakan, kepolisian tidak melakukan kekeliruan dan sudah menjalankan tugas "sesuai prosedur".

Sementara manajer hotel kepada harian Aftonbladet nenyebut keluarga Zheng senpat mengancam staf hotel yang kemudian memanggil polisi.

Di sisi lain, media massa China semakin memanaskan situasi dengan pemberitaan mereka.

"Perlakuan kasar terhadap turis asing di sebuah negara maju yang mengklaim diri beradab dan penegak HAM sungguh amat mengejutkan dan tak bisa diterima," kata media milik pemerintah China, CCTV lewat tajuk rencananya.

Hubungan Beijing dan Stockholm sudah menegang menyusul penahanan Gui Minhai, seorang penerbit warga Swedia keturunan China, pada Januari lalu.


https://internasional.kompas.com/read/2018/09/17/19305761/warganya-diusir-dari-hotel-pemerintah-china-kecam-swedia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke