Salin Artikel

Wapres India Ini Sebut Bahasa Inggris sebagai "Penyakit"

Pernyataan itu dia sampaikan ketika berpidato dalam acara Hindi Divas, atau perayaan bahasa Hindi, dilansir Daily Mirror Minggu (16/9/2018).

Wapres yang menjabat sejak Agustus 2017 itu berpidato dengan mengajak rakyat India untuk menanggalkan bahasa Inggris.

"Penyakit yang ditinggalkan Inggris ini harus kita musnahkan," kata Naidu dalam acara yang digagas Kementerian Dalam Negeri itu.

Dia menjelaskan, Hindi merupakan simbol sosio-politik dan bahasa yang menyatukan seluruh bangsa di India.

Politisi berusia 69 tahun itu berkata, berbicara menggunakan bahasa ibu bakal membuat semua orang merasa terhubung.

"Jika Anda ingin menjangkau seseorang, pahamilah mereka, maka Anda bisa mengekspresikan segala emosi Anda," terang Naidu.

Dia menuturkan, sangat mudah membeberkan apa yang diinginkan jika setiap orang menggunakan bahasa ibu.

Dia menuturkan Presiden Iran Hassan Rouhani, peraih gelar doktoral di Inggris, memilih menggunakan bahasa ibunya ketika berkunjung ke India.

Begitu juga dengan Presiden China Xi Jinping. "Karena itu sangat penting menekankan penggunaan bahasa Inggris di tempat kita sendiri," katanya.

Pidato Naidu keluar setelah komentar Perdana Menteri Narendra Modi bahwa masyarakat harus mempelajari bahasa dari berbagai kawasan.

Modi berkata, saat ini pegawai bank maupun kereta berbicara dalam bahasa Inggris sehingga menyulitkan warga yang tak bisa.

"Anda harus berbicara dalam bahasa yang bisa diketahui bersama sehingga tidak menyulitkan," kata Modi saat itu.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/17/12514961/wapres-india-ini-sebut-bahasa-inggris-sebagai-penyakit

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke