Salin Artikel

Penjualan Minyak Merosot, ISIS Dilaporkan Cari Sumber Pendapatan Baru

Demikian pernyataan dari kepala informasi intelijen dan layanan hubungan internasional Dinas Rahasia Rusia (FSB), Sergey Baseda, pada Senin (3/8/2018), seperti diwartakan Xinhua.

Pada 2014, ISIS dapat menghasilkan pendapatan sekitar 3 miliar dollar AS pada 2014. Sekarang, ISIS diperkirakan hanya memperoleh penerimaan 200 juta hingga 300 juta dollar AS per tahun.

"Ada kecenderungan untuk menginvestasikan dana yang diperoleh sebelumnya dalam bisnis legal sehingga berguna memfasilitasi penerimaan keuangan rutin untuk kegiatan lebih lanjut," katanya.

Dia menambahkan, setelah menderita kerugian di Suriah dan Irak, ISIS memindahkan sebagian dari militannya ke Afghanistan.

FSB memprediksi kemungkinan ISIS akan mengambil alih perdagangan narkoba tertentu untuk memperbaiki kondisi keuangannya.

"Ada reorientasi pada proyek-proyek yang lebih murah," ucap Baseda.

"Propaganda telah menyebar melalui jejaring sosial, dan perekrutan militan juga berlangsung melalui jejaring sosial," katanya.

Pejabat dari Dinas Interlijen Asing Rusia, Sergei Kozhetev, menilai perkembangan semacam itu dapat menjadi masalah baru.

Dengan begitu, masyarakat internasional harus mencari metode baru untuk memerangi terorisme.

Saat ini, ISIS juga sedang melatih dan menerapkan kembali sabotase dan kelompok teroris ke Eropa, Asia Tengah dan Tenggara, serta Rusia.

Sebelumnya, VOA News pernah melaporkan bahwa kelompok ISIS di Afghanistan berhasil mencetak pendapatan ratusan ribu dollar AS per tahun dari tambang talc.

Penghasilan dari penambangan talk digunakan ISIS untuk mendanai kegiatan pemberontakan. Bahan baku pembuat bedak bayi ini hampir 80 persen disalurkan ke AS dan Eropa.

Selain digunakan sebagai bahan umum untuk bedak bayi, talk juga kerap ditemukan pada berbagai kosmetik, cat, kertas, dan plastik.

https://internasional.kompas.com/read/2018/09/04/08042141/penjualan-minyak-merosot-isis-dilaporkan-cari-sumber-pendapatan-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke