Salin Artikel

Spanduk Berbunyi "Filipina Provinsi China" Muncul di Manila

Kemunculan spanduk-spanduk misterius yang bertepatan dengan peringatakan tahun kedua kemenangan Filipina terhadap China dalam sebuah sengketa itu, memicu kemarahan di media sosial.

Istilah "provinsi China" atau "Laut China Selatan" menjadi populer di Twitter dan menuai banyak komentar serta kecaman di Facebook.

Juru bicara pemerintah Filipina, Harry Roque menyebut kemunculan spanduk-spanduk itu amat "absurd".

"Pelaku pemasangan spanduk ini pasti musuh-musuh pemerintah," ujar Roque.

Sejauh ini belum ada kelompok yang bertanggung jawab terkait kemunculan spanduk-spanduk misterius yang setidaknya terlihat di lima lokasi itu.

Dua tahun lalu, Pengadilan Arbitrasi Internasional di Den Haag, Belanda memutuskan China tidak memiliki hak untuk mengakui seluruh wilayah Laut China Selatan.

Alhasil, China telah melanggar kedaulatan Filipina karena mencegah para nelayan negeri itu mencari ikan di perairan tersebut dan mendirikan pulau buatan di zona ekonomi eksklusif Filipina.

Kedua negara memiliki sejarah panjang terkait sengketa kedaulatan maritim di Laut China Selatan.

Namun, di bawah pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte yang mulai berkuasa dua pekan sebelum keputusan pengadilan arbitrase itu, Manila mencoba memperbaiki hubungan karena menginginkan investasi, perdagangan, dan pinjaman dari China.

Beberapa kali Duterte memuji Presiden China Xi Jinping dan pada Februari lalu Duterte dihujani kecaman karena bergurau menawarkan agar Filipina menjadi provinsi China.


https://internasional.kompas.com/read/2018/07/12/18141231/spanduk-berbunyi-filipina-provinsi-china-muncul-di-manila

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke