Salin Artikel

Cegah Petaruh Piala Dunia Bunuh Diri, Atap Apartemen di China Dikunci

Komplek apartemen Weifang, di provinsi Shandong, mengunci semua akses ke atap dengan menggunakan rantai besi dan gembok.

Manajemen apartemen juga menempelkan pemberitahuanyang menyebut langkah tersebut diambil karena masalah di pasar saham serta kejutan-kejutan Piala Dunia.

"Akses menuju atap akan tetap dikunci hingga bursa saham mengalami rebound dan hasil pertandingan Piala Dunia kembali normal," demikian manajemen apartemen.

Langkah yang terbilang tak biasa ini disambut baik sebagian penghuni apartemen.

"Saya kira ini langkah yang baik, karena manajemen mengantisipasi munculnya masalah," ujar seorang penghuni apartemen.

Belakangan kalimat "saya tunggu di atap" menjadi viral di China dilengkapi meme yang menampilkan beberapa orang melihat ke bawah dari puncak sebuah gedung tinggi.

Meme itu menyiratkan, sekelompok orang tersebut akan bunuh diri saat kalah bertaruh dalam sebuah laga Piala Dunia.

Di provinsi Jiangsu, situs resmi kepolisian Jiangning di kota Nanjing yang memang dikenal suka bercanda, mengimbau pendukung Jerman agar "tidak melompat" setelah tim kesayangan mereka dikalahkan Korea Selatan.

Di paruh pertama Piala Dunia 2018, penjualan kupon lotere sepak bola di China mencapai angka 20 miliar yuan atau lebih dari Rp 43 triliun.

Angka penjualan lotere sepak bola kali ini mencapai hampir dua kali lipat dibanding saat Piala Dunia 2014 digelar di Brasil.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/02/20225921/cegah-petaruh-piala-dunia-bunuh-diri-atap-apartemen-di-china-dikunci

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke