China Harap Pergantian Menlu AS Tak Pengaruhi Rencana Dialog dengan Korut

Presiden Trump memberhentikan pejabat menteri luar negerinya, Rex Tillerson, dan menggantinya dengan Mike Pompeo yang sebelumnya menjabat kepala Badan Intelijen (CIA), pada Selasa (12/3/2018).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang mengungkapkan, Beijing berharap pergantian pejabat penting di kabinet AS saat ini tidak mempengaruhi persiapan perundingan negara itu dengan Korea Utara.

"Kami berharap pemerintah AS dapat mempertahankan situasi positif yang berkembang baru-baru ini di semenanjung Korea, terutama terkait keinginan positif yang ditunjukkan AS dan Korea Utara untuk melakukan dialog langsung," kata dia dilansir AFP.

Selain terkait perkembangan rencana pembicaraan Presiden Trump dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, Beijing juga mengharap perombakan pejabat menteri di AS itu tak mengganggu hubungan kedua negara.

"Kami harap pergantian personel ini tidak akan berdampak pada hubungan bilateral China dengan AS atau kerja sama di beberapa bidang penting," kata Lu Kang dalam konferensi pers.

China diyakini memang memiliki hubungan yang lebih baik dengan Tillerson dibanding Trump yang kerap menunjukkan sikap menyerang Beijing.

"Kami menghargai upaya Tillerson dalam mempromosikan pengembangan hubungan China dengan AS."

"Kami berharap beliau dapat terus melanjutkan dalam merawat dan mendukung pengembangan hubungan China-AS di masa mendatang," ungkap Lu.

Lu menambahkan, China kini akan terus berupaya melanjutkan bekerja sama dengan AS melalui pejabat menteri luar negeri baru yang diajukan Trump, Mike Pompeo.

"Kami bersedia terus bekerja sama dengan pejabat tinggi, Mike Pompeo untuk melanjutkan hubungan yang didasari rasa saling menghormati dan kerja sama," kata Lu.

Presiden Trump mengonfirmasi secara langsung telah memberhentikan Tillerson sebagai Menteri Luar Negeri pada Selasa (13/3/2018).

Diberitakan CNN, Trump mengakui telah berbeda pendapat dengan Tillerson di banyak kesempatan.

Salah satunya tentang kebijakan nuklir Iran, di mana sejak awal Trump menginginkan AS memberikan sanksi baru kepada Iran. Namun Tillerson tidak sependapat.