Salin Artikel

"2 Sahabat Saya Sudah Tidak di Sini Lagi"

Di SMA tersebut, remaja 19 tahun bernama Nikolas Cruz menyerang menggunakan senapan serbu AR-15 saat Hari Valentine (14/2/2018).

Akibatnya, 17 orang murid dan guru tewas, dan menjadi salah satu 10 penembakan massal paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

Adapun Cruz, yang notabene adalah mantan siswa di Marjory, dituntut dengan 17 dakwaan pembunuhan berencana.

Diberitakan The Independent, murid dan orangtua mereka melintasi tiga bangunan yang menjadi saksi bisu penembakan, dan kini telah dipasangi kawat berduri.

Sekolah memang bakal dibuka kembali pada Rabu nanti (28/2/2018). Namun, sejak Minggu, mereka kembali untuk mengemasi barang-barang yang tidak sempat dibawa ketika melarikan diri.

"Melihat bangunannya saja sudah sangat mengerikan," ujar siswa bernama Francesca Lozano kepada Associated Press via The Independent.

Orangtua murid meminta bangunan lokasi penembakan dihancurkan, dan dibangun tugu peringatan di sana.

17 orang berpakaian putih laksana malaikat berdiri di depan tempat peringatan penembakan di luar sekolah.

Penyelenggara acara, Terry Decarlo, berkata kalau pakaian putih tersebut didedikasikan kepada 17 korban tewas.

Melalui aksi teatrikan tersebut, Decarlo menyatakan kalau para korban itu senantiasa berada dalam lindungan malaikat Tuhan.

Adapun 17 orang yang berpakaian seperti malaikat merupakan korban selamat dari insiden penembakan klub malam Pulse di Orlando.

Insiden yang terjadi pada 12 Juni 2016 tersebut menewaskan 50 orang, termasuk si pelaku Omar Mateen.

Sammy Cooper, siswa lainnya menuturkan dia bakal mencoba bersekolah Rabu nanti meski terasa sangat berat.

"Dua sahabat saya sudah tidak di sini lagi. Namun, saya bakal berusaha mengatasinya," kata Cooper yang mengambil bukunya di dalam kelas.

Leah Ronkin memilih untuk bersembunyi di dalam toilet ruang drama ketika penembakan berlangsung.

"Ini seperti hari pertama bersekolah. Namun, semua tidak terasa normal," kata Ronkin dilansir dari New York Times.

Kepada The Times, sejumlah orangtua murid berkata kalau mereka tidak khawatir kembali menyekolahkan anaknya di SMA Marjory.

Namun, mereka merasa kecewa dan marah terhadap Sheriff Broward County, Scott Israel, yang dianggap bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Sebab, saat kejadian, diketahui terdapat beberapa anggotanya yang berada di area sekitar sekolah.

Namun, mereka tidak masuk ke dalam saat insiden terjadi. Pemerintah Florida mendesak agar dilaksanakan investigasi internal.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/26/19180721/2-sahabat-saya-sudah-tidak-di-sini-lagi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke