Kongres AS Capai Kesepakatan untuk Akhiri "Shutdown"

Pemerintah AS secara resmi tutup pada Sabtu (20/1/2018) tengah malam karena tidak ada kesepakatan mengenai anggaran pemerintah 2018.

Dalam pemungutan suara oleh The House of Representative (HOR) atau DPR, total suara yang menyetujui anggaran tersebut mencapai 266, sedangkan yang tidak setuju 159 suara.

Di Senat, voting menghasilkan suara 81-18. Artinya, mayoritas senator Partai Demokrat telah bergabung dengan 49 senator Partai Republik untuk meloloskan anggaran pemerintah tahun ini.

Senat merupakan perwakilan dari tiap-tiap negara bagian yang dipilih oleh rakyat negara bagian yang bersangkutan.

Pemimpin mayoritas suara, Mitch McConnel, menjanjikan solusi bagi program perlindungan imigran anak-anak (DACA) yang menjadi sumber kebuntuan pengesahan anggaran.

"Selama pemerintah bisa tetap buka, saya ingin membahas DACA di Senat, termasuk masalah keamanan perbatasan dan isu-isu terkait, serta bantuan bencana, pendanaan pertahanan, kesehatan, dan hal-hal penting lainnya," kata McConnell.

Perundingan baru akan mulai berlangsung pada pekan ini untuk mencegah Pemerintah AS tutup lagi dalam tiga pekan ke depan.

Kendati Demokrat dan Republik di Kongres telah berjanji untuk beritikad baik dan mencapai kesepakatan dalam tiga pekan, beberapa analis justru meragukannya.

"Sangat tidak mungkin kesepakatan terjadi dalam beberapa pekan ke depan," ujar David Bier, analis kebijakan imigrasi dari Institut Cato.

"Ini bukan masalah ketidaksetujuan yang kecil, ini merupakan perbedaan mendasar dari prinsip," tambahnya.

Presiden AS Donald Trump, dalam pernyataannya pada Senin (22/1/2018) malam, mengatakan pemerintah dalam tahap untuk buka kembali dan bakal menyoroti masalah undang-undang imigrasi jika baik untuk negara.

"Saya senang Demokrat di Kongres telah sadar, dan sekarang bersedia untuk mendanai militer yang besar, patroli perbatasan, dan asuransi untuk anak-anak yang rentan," katanya.

"Seperti yang selalu saya katakan, setelah pemerintah didanai, saya akan berupaya memecahkan masalah imigrasi ilegal yang sangat tidak adil," ucap Trump.

"Kami akan melakukan kesepakatan jangka panjang mengenai imigrasi jika dan hanya bila itu hal yang baik untuk negara kita," tambahnya.