Salin Artikel

Setelah Tabrakan, Kapal Tanker Minyak Milik Iran Berpotensi Meledak

Sementara, belum ada tanda-tanda ditemukannya 32 kru kapal yang menghilang, tepat 36 jam setelah kapal tersebut dilalap api karena tabrakan dengan kapal kargo pada Sabtu (6/1/2018).

Tabrakan terjadi antara kapal tanker minyak dan kapal kargo Hong Kong, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, 257 km di sebelah timur muara Sungai Yangtze.

Dilansir dari AFP, Senin (8/1/2018), api besar berkecamuk di kapal yang membawa 136.000 ton minyak. Panas dan asap hitam mengepul dari kapal dan air laut di sekitarnya.

"Kapal tanker Sancho berada dalam bahaya yang bisa meledak atau tenggelam," kata Kementerian Perhubungan China.

Sebanyak 10 unit kapal milik pemerintah dan puluhan kapal nelayan membantu upaya penyelamatan. Kapal dari penjaga pantai Korea Selatan juga saat ini berada di lokasi kejadian.

Selain itu, pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat berpartisipasi dalam pencarian, Minggu (7/1/2018). Pesawat menjelajahi area yang luas sebelum kembali ke pangkalan udara Kadena, di Okinawa, Jepang.

Kementerian perminyakan Iran menyatakan kapal tanker tersebut merupakan milik National Tanker Company Iran (NITC). Kapal itu sedang dalam perjalanan menuju Hanwha Total, Korea Selatan. Kapal dan seluruh muatannya telah diasuransikan.

Kecelakaan itu merupakan kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua tahun yang melibatkan kapal tanker milik NITC.

Pada Agustus 2016, kapal supertanker Iran dan kapal kontainer bertabrakan di Selat Singapura yang menyebabkan kerusakan pada kedua kapal, namun tidak ada korban cedera atau efek polusi.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/08/13251771/setelah-tabrakan-kapal-tanker-minyak-milik-iran-berpotensi-meledak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke