Salin Artikel

Paramiliter Irak Putuskan Membubarkan Diri

Aksi itu dilakukan setelah Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, menyatakan perang melawan ISIS telah selesai Sabtu (9/12/2017).

Seorang pejabat senior keamanan Irak berkata, hingga saat ini, tercatat telah ada empat paramiliter yang telah membubarkan kelompok mereka.

"Mereka memberikan mandat kepada perdana menteri selaku panglima tertinggi untuk menentukan nasib pejuang mereka," ujar pejabat anonim itu dilansir Arab News Senin (11/12/2017).

Di antara empat faksi yang telah mengumumkan pengunduran dirinya, terdapat nama Saraya al-Salam, atau Batalion Perdamaian.

Batalion tersebut merupakan faksi terbesar yang berafiliasi dengan imam berpengaruh Syiah, Muqtada al-Sadr.

Sadr dalam pernyataannya juga memerintahkan agar Batalion Perdamaian meletakkan senjata pasca-perang melawan ISIS.

"Saya juga menyerukan agar mereka memerintahkan daerah yang dikuasai kepada pasukan pemerintah," kata Sadr.

Meski begitu, Sadr menjelaskan batalion tersebut masih akan befungsi sebagai penjaga di masjid suci Syiah di Samarra, sebelah utara Baghdad.

Kemudian, nama kelompok berpengaruh lain yang membubarkan diri adalah Batalion Imam Ali pimpinan Ayatollah Ali al-Sistani yang berasal dari Najaf.

"Kami berbicara dengan menteri pertahanan pekan lalu untuk mendiskusikan pejuang kami masuk ke dalam formasi tentara Irak," kata juru bicara Saraya al-Salam, Safa'a al-Timimi.

Pejabat senior keamanan anonim itu melanjutkan, bagi mereka yang tidak bersedia menyerahkan senjatanya bakal dicap sebagai pembangkang.

Paramiliter memainkan peran sentral dalam kampanye pengusiran ISIS dari Irak.

Mereka berjuang di bawah bendera Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) bentukan mantan Perdana Menteri Nuri al-Maliki.

Arab News melansir, tercatat ada 120.000 anggota paramiliter yang berada di bawah PMF.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/11/19094751/paramiliter-irak-putuskan-membubarkan-diri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke