Salin Artikel

Rusia Memveto Temuan Keterlibatan Suriah Menggunakan Senjata Kimia

Sebelumnya, pada 26 Oktober, Organisasi Anti-Senjata Kimia (OPCW), dan Gabungan Mekanisme Investigasi, memaparkan temuan mereka terkait dugaan Suriah menggunakan senjata kimia di Kota Khan Sheikhoun, 4 April lalu.

Saat itu, Suriah melancarkan serangan udara yang mengakibatkan 80 orang tewas.

Sebagian besar dari korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak.

Dalam temuannya, gabungan investigasi itu menemukan fakta bahwa rezim Bashar al-Assad menggunakan Gas Sarin.

Sarin adalah senyawa organosphosphorus tidak berwarna dan tidak berbau yang sering dipakai sebagai racun syaraf.

Korban yang menghirup Sarin ini bakal lumpuh, kemudian mati dalam waktu 1-10 menit.

Dilansir BBC Jumat (17/11/2017), Rusia memveto resolusi dewan keamanan yang berniat menjatuhkan sanksi terhadap militer Suriah.

Rusia kemudian mengajukan sebuah proposal untuk memperpanjang masa penyelidikan.

Namun, mereka mengajukan perubahan pada anggota panel penyelidik. Selain itu, mereka meminta agar temuan di Khan Sheikhoun diacuhkan.

Ini merupakan kali kesepuluh Kremlin "menyelamatkan" sekutu dekatnya tersebut.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, menuduh Rusia sudah menghancurkan mekanisme penyelidikan yang secara luar biasa membantu PBB.

"Dengan menghalangi kemampuan mengidentifikasi penyerang, Rusia telah menggerogoti kemauan PBB untuk menunda tragedi di masa depan," kecam Haley.

Rusia melalui Duta Besar Vassily Nebenzia menanggapi tuduhan Haley bahwa selama ini negara barat yang mengganggu penyelidikan.

Nebenzia menganggap tuduhan ini memperkuat fakta bahwa PBB sangat anti-Damaskus.

"Beberapa anggota dewan menolak mendukung proposal kami. Mereka bertanggung jawab atas pembubaran JIM," ujar Nebenzia.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/17/14545071/rusia-memveto-temuan-keterlibatan-suriah-menggunakan-senjata-kimia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke