Kota dalam Kendali Pasukan Assad Diguncang Bom, 11 Orang Tewas

AMMAN, KOMPAS.com — Jableh, kota tepi pantai di Provinsi Lakatia yang dikuasai pasukan pemerintah Suriah, diguncang bom sehingga 11 orang tewas dan sedikitnya 35 orang tewas.

Situs berita televisi Al Jazeera pada Jumat (6/1/2017) melaporkan, Jableh berada di pesisir Laut Mediterania (Laut Tengah). Di sana terdapat pula dua pangkalan militer Rusia.

Laporan media pemerintah menyebutkan, sejumlah mobil gosong dan toko-toko di sekitar pusat ledakan rusak. Titik ledakan berada di daerah minoritas Alawite-nya Presiden Bashar al-Assad.

Petugas medis, Ghassan Findi, melaporkan kepada televisi Suriah bahwa korban tewas kemungkinan bertambah karena banyak korban menderita luka serius.

Evakuasi masih berjalan dan para korban yang menderita luka-luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Gambar-gambar yang ditayangkan televisi memperlihatkan bahwa sejumlah mobil gosong dan terpental dari tempat parkir dan toko-toko juga rusak parah.

Operasai pembersihan puing dilakukan di bawah pengawalan ketat pasukan keamanan di daerah pusat komersial, tak jauh dari pasar sayur dan gudang di dekatnya.

Menurut Al Jazeera, belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Kamis siang itu.

Namun, selama ini ISIS dan beberapa kelompok garis keras lainnya memang tidak terlibat dalam perjanjian gencatan senjata yang diprakarsai AS dan Rusia.

Setidaknya 150 orang tewas dan 200 terluka dalam serangan bom pada Mei 2016 di kota Jableh dan kota pelabuhan Tartous di pesisir pantai Mediterania.

Kelompok teror yang memproklamasikan diri sebagai Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab.

ISIS sengaja menargetkan kelompok Alawite yang ditudingnya sebagai sempalan yang sesat.