JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galluzin mengatakan, pasca-penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov pada Senin (19/12/2016), Pemerintah Rusia mengirimkan tim investigasi ke Ankara, Turki.
Menurut Galluzin, sebanyak 18 orang investigator Rusia dikirimkan ke Ankara untuk membantu kepolisian Turki mendalami kasus penembakan tersebut.
"Pemerintah Rusia telah mengirimkan tim investigator. Total 18 investigator untuk berpartisipasi dalam pengungkapan kasus penembakan itu bersama otoritas Turki," ujar Galluzin saat memberikan keterangan di Wisma Kedutaan Besar Rusia, Jalan Karet Pedurenan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).
(Baca: Dubes Rusia untuk RI Sebut Pembunuhan Andrei Karlov Terkait Suriah)
Galluzin menuturkan, Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan penyelidikan kasus pembunuhan Andrei untuk mengungkap aktor intelektual di balik aksi penembakan itu.
"Kami berharap bisa mengetahui latar belakang dan aktor intelektual dari kasus tersebut. Saat ini tim masih melakukan investigasi. Pelaku sebenarnya harus diungkap dan dihukum sesuai keinginan Presiden," ungkapnya.
Menurut Kantor Berita Turki Anadolu, Duta Besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov ditembak saat menyampaikan pidato pembukaan pameran foto bertajuk "Rusia dari Pandangan Orang-orang Turki" di Gedung Cagdas Senat Merkezi, Ankara, Senin (19/12/2016).
Tiba-tiba, salah satu tamu di acara tersebut mengeluarkan pistol lalu menembak sang duta besar.
Karlov sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong. Dalam serial foto yang dipublikasikan kantor berita Associated Press, tampak seorang pria berdiri dengan mengangkat pistol di tangan kanannya.
Sementara di sebelahnya tubuh duta besar yang telah ambruk. Rusia bersama Iran adalah pendukung kuat Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menekan kelompok oposisi yang sebelumnya menguasai Aleppo Timur.
Konflik di Suriah memanas lagi dalam beberapa hari terakhir setelah Assad mengambil alih kembali Aleppo Timur dari penguasaan kelompok oposisi.