Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Tuding Suriah dan Sekutunya Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Kompas.com - 14/12/2016, 18:54 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki, Rabu (14/12/2016), menuduh rezim Damaskus dan sekutunya merusak implementasi gencatan senjata yang akan digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dan pemberontak dari kota Aleppo.

"Kami kini melihat rezim Suriah dan sejumlah kelompok terpisah berusaha menghalangi kesepakatan ini," kata Menlu Turki Mevlut Cavusoglu kepada jurnalis di Ankara.

"Evakuasi tak akan bisa berlangsung dengan sempurna dalam kondisi ini," tambah Cavusoglu.

Sementara itu, seorang jurnalis AFP di Aleppo mengabarkan, proses evakuasi warga sipil terhambat beberapa jam dari jadwal yang disepakati.

"Ada Rusia, Iran, kelompok yang didukung Iran, dan tentu saja pasukan rezim. Kami harap tak ada yang saling menyalahkan dalam masalah kemanusiaan seperti ini," tambah Cavusoglu.

"Ada sebuah kesepakatan yang harus diimplementasikan," Cavusoglu mengingatkan.

Cavusoglu melanjutkan, dia akan melakukan pembicaraan dengan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk membahas masalah ini.

"Saya harap semua pihak akan memegang kesepakatan, sehingga pertempuran brutal ini bisa segera diakhiri," tambah dia.

Pada Selasa (13/12/2016), para pemimpin pemberontak serta perwakilan Rusia dan Turki memastikan bahwa kesepakatan gencatan senjata telah disepakati agar warga sipil bisa dievakuasi.

Jika gencatan senjata ini diimplementasikan, maka hal itu bisa menjadi kemenangan besar bagi pemerintahan Bashar al-Assad sejak perang saudara pecah pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com