Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Kritik, Jepang Laksanakan Eksekusi Mati Pembunuh 2 Wanita

Kompas.com - 11/11/2016, 12:51 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang terpidana mati atas pembunuhan dua wanita di Jepang, di eksekusi mati, Jumat (11/11/2016).

Kementerian Kehakiman Jepang mengaku mendapat kecaman dan kritik dari kelompok hak asasi internasional, untuk mengakhiri penerapan hukuman mati di negara itu.

Hukuman gantung ini merupakan yang ke 17 sejak Perdana Menteri Shinzo Abe memegang jabatan sejak akhir 2012.

Menteri Kehakiman Katsutoshi Kaneda yang mengotorisasi pelaksanaan hukuman mati, mengaku persetujuan diambil setelah melalui pertimbangan yang matang. 

"Kasus yang satu ini sungguh brutal dan menimbulkan penderitaan yang tak terbayangkan untuk keluarga para korban," ungkap Kaneda.

"Jadi saya memutuskan pelaksanaan hukuman mati setelah pertimbangan panjang," kata dia seperti dikutip AFP.

Executed Kenichi Tajiri (45), melakukan perampokan sertai pembunuhan terhadap wanita 49 tahun di tahun 2004 dan wanita 65 tahun di 2011.

Pada kasus yang terjadi pada 2004, Tajiri menghantam kepala korban dengan kunci inggris sebelum mengambil uang.

Selanjutnya, pada kasus terakhir pelaku menusuk korban hingga tewas dan mengambil uangnya pula. 

Hingga saat ini, Jepang dan Amerika Serikat adalah dua negara utama di dunia yang masih menerapkan hukuman mati. 

Hukuman mati mendapat dukungan publik yang luar biasa di Jepang, meskipun protes berulang dari pemerintah Eropa dan kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional.

Para penentang mengatakan, sistem Jepang kejam karena narapidana dapat menunggu eksekusi mereka selama bertahun-tahun di sel isolasi. 

Sementara, informasi yang diberikan kepada narapidana tentang pelaksanaan hukuman mati datang hanya beberapa jam sebelum pelaksanaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com