Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Pendukung Putin Menang Mudah dalam Pemilu Parlemen Rusia

Kompas.com - 20/09/2016, 06:46 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Partai pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin menang mudah dalam pemilihan umum parlemen, menurut hasil sementara pada Senin (19/9/2016).

Meski demikian, rendahnya tingkat partisipasi menunjukkan melemahnya antusiasme publik terhadap para elit 18 bulan menjelang pemilihan umum presiden selanjutnya.

Partai pro-Putin yang tengah berkuasa, United Russia, memenangi 51 persen pemungutan suara yang digelar Minggu (18/9/2016), seperti dilaporkan Reuters.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat yang menyatakan telah menghitung 25 persen total suara. Sebuah jajak pendapat juga menempatkan United Russia sebagai pemenang.

Menurut laporan kantor berita resmi Rusia, TASS, partai United Russia memengani 54,28 persen dari total 93 persen surat suara yang telah dihitung.
 
TASS, seperti dirilis CNN,  mengutip penjelasan KPU pusat United Russia meraih 343 kursi dari 450 kursi parlemen.
 
Kemenangan dalam pemilu terbaru akan membuat partai yang didirikan oleh Putin tersebut meneruskan dominasi mereka di majelis rendah Rusia, Duma.

Putin menyebut kemenangan partainya sebagai tanda bahwa para pemilih masih mempercayai kepemimpinan dirinya di tengah perlambatan ekonomi, yang diperparah oleh sanksi negara-negara Barat terkait Ukraina.

Putin sendiri masih belum menyatakan kesediaan untuk turut bertarung kembali dalam pemilihan presiden 2018.

"Kami menang"

"Kami bisa dengan yakin menyatakan bahwa partai kami telah meraih hasil yang sangat bagus. Kami menang," kata Putin di kantor pusat United Russia bersama Perdana Menteri Dmitry Medvedev.

"Kami tahu kehidupan tengah berjalan sulit bagi semua orang, ada banyak masalah, dan banyak problem yang belum terselesaikan. Meski demikian, kami memenangi pemilihan umum," kata Putin merujuk pada kondisi ekonomi yang tahun ini diperkirakan kembali tumbuh negatif setidaknya 0,3 persen.

Partai-partai lain memperoleh suara jauh di bawah United Russia.

Menurut perhitungan sementara, partai populis LDPR menempati urutan kedua dengan 15,1 persen, Partai Komunis di tempat ketiga dengan 14,9 persen, dan diikuti partai kiri-tengah Just Russia yang memperoleh 6,4 persen.

Ada beberapa laporan kecurangan dalam pemungutan suara. Di wilayah Mordovia mengaku menyaksikan beberapa orang melakukan lebih dari satu kali pemilihan.

Kepala komisi pemilu mengatakan tidak ada bukti adanya kecurangan dalam skala besar.

Partisipasi Rendah

Dua jam sebelum penutupan bilik pemungutan suara, tingkat partisipasi hanya tercatat sekitar 39,4 persen, turun jauh dari pemilihan umum parlemen sebelumnya yang mencapai 60 persen.

"Mencoblos itu seperti buang air kecil di toilet yang mampet. Apa gunanya?" kata seorang supir taksi di kota Ufa yang merepresentasikan sebagian apatisme warga terhadap pemilu.

"Saya tidak memilih siapa pun. Saya tidak akan memberi suara pada para bajingan," kata Yan Gaimaletdinov, yang mengaku sengaja merusak kertas pencoblosan di bilik suara dekat Ufa.

Menanggapi rendahnya partisipasi pemilu, Putin mengakui jumlahnya "tidak setinggi pemungutan suara sebelumnya, tapi masih tetap tinggi."

Putin, yang telah 17 tahun berkuasa di Rusia sebagai perdana menteri dan presiden, hingga kini masih menjadi tokoh terpopuler di Rusia dalam sejumlah jajak pendapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com