Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Beretnis Tutsi Tewas Ditembaki Roket dan Granat

Kompas.com - 25/04/2016, 17:51 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com – Seorang jenderal beretnis Tutsi, yang juga penasihat keamanan Wakil Presiden Burundi, tewas dalam sebuah serangan pada Senin (25/4/2016).

Insiden itu dikhawatirkan dapat memicu konflik antar etnis yang memicu genosida seperti pernah terjadi di Rwanda, 17 April hingga 15 Juli 1994.

Sumber keamanan di Nairobi, ibu kota Kenya, mengatakan, Jenderal Athanase Kararuza bersama istri dan putrinya tewas ditembak sekelompok orang bersenjata berat.

Kararuza sedang menurunkan putri mereka di sebuah sekolah di kawasan Gihosha, Bujumbura, Nairobi ketika mereka diserang pada Senin sekitar pukul 07.15 pagi.

“Mereka diserang dengan roket dan granat. Para pengawalnya berusaha berusaha membalas, tetapi sayangnya Jenderal Kararuza dan istrinya tewas,” kata seorang pejabat keamanan.

“Putrinya juga meninggal akibat menderita luka berat setelah dirawat di rumah sakit, meski para okter berusaha keras untuk menyelamatkannya,” katanya.

Beberapa pejabat tinggi yang menjadi sumber berita ini dan juga juru bicara di kepresidenan Burundi juga mengkonfirmasi serangan dan kematian Kararuza.

Burundi telah berada di dalam kekacauan sejak Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza, memutuskan untuk mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan ketiga. Ia terpilih lagi pada Juli 2015.

Sejak itu kekerasan meningkat dan setidaknya sudah lebih dari 500 orang tewas dan lebih dari 270.000 orang telah melarikan diri negara itu.

Media tidak menyebutkan secara rinci, untuk wakil presiden yang mana Kararuza bertugas sebagai pengawal. 

Menurut catatan Kompas.com, Presiden Pierre Nkurunziza memiliki dua wakil. Pertama adalah Gaston Sindomwo dan  kedua, Joseph Butore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com