Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajaran Direktur 1MDB Malaysia Mengundurkan Diri

Kompas.com - 07/04/2016, 19:51 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com- Jajaran direktur badan investasi Malaysia, 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), mengundurkan diri menyusul penyelidikan parlemen terhadap kegiatan finansial mereka.

1MDB merupakan perusahaan yang didirikan oleh Perdana Menteri Najib Razak tahun 2009 untuk mendorong perekonomian Malaysia. Namun, kini lembaga itu diduga terlibat dalam skandal korupsi yang melibatkan Najib.

Menurut laporan dari Public Accounts Committee (PAC) kepada parlemen Malaysia, mereka menemukan performa dan laporan keuangan 1MDB 'tidak memuaskan' serta mengusulkan penyelidikan lanjutan terhadap pimpinan eksekutif perusahaan negara itu

PAC menyatakan manajemen senior 1MDB memegang informasi penting dari dewan serta membuat transaksi tanpa sepengetahuan dan persetujuan mereka.

Penyelidikan terhadap 1MDB ini juga telah diperluas menyangkut dugaan korupsi dan pencucian uang yang terjadi di Amerika Serikat, Swiss, Singapura, dan Luksemburg.

Dalam pernyataannya terkait pengunduran diri tersebut, 1MDB mengatakan "Ini merupakan keputusan sulit, tapi kami percaya hal ini harus dilakukan, guna memfasilitasi penyelidikan lebih lanjut sebagaimana direkomendasikan oleh PAC."

1MDB juga menyatakan dana mereka telah diaudit dengan layak serta mereka membantah telah mentransfer uang sebesar 2,6 miliar ringgit (hampir senilai Rp 10 triliun) ke rekening pribadi Razak.

Hasil penyelidikan yang dilakukan parlemen Malaysia, Kamis (7/4/2016), menunjukkan, bahwa perusahaan negara yang terkait dengan Razak membuat pembayaran mencurigakan sebesar lebih dari tiga miliar dolar AS atau hampir Rp 40 triliun ke luar negeri.

Najib, sebagai pendiri 1MDB pada 2009, dalam beberapa bulan terakhir ini terus berjuang menepis tudingan. Ia menyangkal tudingan bahwa miliaran dolar AS uang perusahaan itu telah dicuri lewat skema transaksi finansial yang rumit di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com