Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aktivitas Mencurigakan di Kompleks Nuklir Korut

Kompas.com - 05/04/2016, 12:24 WIB

SEOUL, KOMPAS.com – Citra satelit terbaru menunjukkan ada aktivitas mencurigakan di kompleks nuklir Korea Utara. Aktivitas itu boleh jadi terkait dengan pemrosesan ulang plutonium untuk bom-bom nuklir.

Lembaga kajian Amerika Serikat mengatakan hal itu pada Selasa (4/4/2016).

Analisis gambar itu terfokus pada cerobong asap dari pembangkit listrik tenaga uap yang digunakan untuk memanaskan fasilitas laboratorium radioaktif di kompleks nuklir Yongbyon.

Fasilitas itu digunakan untuk memproses plutonium dari reaktor 5 megawatt di Yongbyon yang kelak dapat menjadi material fisil yang dapat ditingkatkan menjadi senjata.

Apakah cerobong asap itu berarti  "proses ulang plutonium tambahan itu sedang berlangsung atau segera dilakukan dalam waktu dekat, masih belum jelas",  kata seorang analis Insitut Korea-AS di Johns Hopkins University, Selasa.

Namun, mereka telah menerima pernyataan baru-baru ini dari Direktur Intelijen Nasional AS James Clapper tentang nuklir Korut. Clapper mengatakan, Korut siap mengekstrak plutonium yang bisa ditingkatkan menjadi senjata dari reaktor nuklir terdekat dalam hitungan beberapa minggu.

Pyongyang sebelumnya telah mengatakan, reaktor nuklir Yongbyon telah ditutup pada tahun 2007 setelah adanya kesepakatan perlucuran nuklir. Namun, reaktor direnovasi lagi pada 2013 setelah uji coba nuklir ketika di negara itu.

Analisis citra satelit oleh lembaga kajian AS pada Januari lalu mengatakan, reaktor itu masih beroperasi namun tidak pada kapasitas penuh.

Ketika beroperasi penuh, reaktor mampu menghasilkan sekitar enam kilo plutonium tahun per tahun, dan itu sudah cukup untuk bom nuklir.

Korut telah melakukan uji coba nuklir terb aru pada 6 Januari lalu, dan hal itu merupakan uji coba nuklir keempat. Uji coba itu diikuti beberapa kali penembakan uji coba rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur, atau Laut Jepang. Semua aktivitas itu dikecam dunia internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com