LARNACA, KOMPAS.com — Pelaku pembajakan pesawat milik Egypt Air yang dipaksa mendarat di Bandara Larnaca, Siprus, Selasa (29/3/2016), mengeluarkan tuntutan mengejutkan menyusul aksinya itu.
Pelaku mengaku ingin bertemu dengan istrinya yang tinggal di perkampungan Oroklini, tak jauh dari bandara tempat pembajakan terjadi.
Dia pun menuntut agar wanita itu dibawa ke bandara agar pelaku bisa melihat dan bertemu dengan perempuan tersebut. Demikian diberitakan Kantor Berita AFP.
Diberitakan sebelumnya, pelaku pembajakan telah membebaskan sejumlah penumpang dari pesawat Egypt Air itu.
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan pihak maskapai Egypt Air melalui akun Twitter-nya, disebutkan, pembebasan sandera itu terjadi setelah proses negosiasi dengan pembajak.
Pesawat Egypt Air ini dibajak dalam penerbangan dari Mediterania menuju Kairo dengan membawa 81 penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.