PM Michel Sebut Selasa Ini Hari yang Kelam bagi Belgia

BRUSSELS, KOMPAS.com — Perdana Menteri Belgia Charles Michel menyebut hari Selasa (22/3/2016) ini sebagai hari yang kelam (black day) bagi negaranya.

Komentar Michel itu terkait dengan serangan bom di dua lokasi berbeda di Brussels, ibu kota Belgia, Selasa pagi.

Terjadi dua ledakan di Bandara Zaventem sehingga belasan orang tewas. Ledakan ketiga terjadi di stasiun metro Maalbeek dan menewaskan sedikitnya 10 orang.

Michel mengatakan, serangan itu "buta, bengis, dan pengecut". Serangan terhadap fasilitas atau prasarana transportasi publik seperti bandara dan sistem metro merupakan tragedi besar bagi Belgia.

"Ini adalah sebuah tragedi, hari yang gelap," kata Michel kepada televisi nasional.

Laporan polisi Belgia menyatakan, 21 orang tewas di dua lokasi itu. Namun, laporan media Belgia dari lapangan menyebutkan, jumlah korban tewas di bandara dan stasiun sudah mendekati 30 orang.

Jumlah korban tewas bisa bertambah mengingat masih banyak korban luka dalam kondisi kritis.

"Serangan di dua tempat pagi ini, yakni di Bandara Zaventam dan stasiun metro Maalbeek, adalah serangan  yang buta, kejam, dan pengecut," kata Michel.

Jaksa federal Frederic Van Leeuw, yang duduk di samping Michel, mengatakan, ledakan dari dua ledakan di bandara, satu di antaranya diperkirakan akibat bom bunuh diri.

Para pejabat memperingatkan, kemungkinan akan ada balasan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah penangkapan Salah Abdeslam, Jumat lalu.

Abdeslam adalah salah satu pelaku teror di Paris, Perancis, 13 November lalu, yang menewaskan lebih dari 130 orang.