Pernyataan ini muncul setelah ISIS mengklaim dua serangan bom bunuh diri di beberapa masjid Syiah di kerajaan itu. Pada Jumat (29/5/2015), seorang pengebom bunuh diri beraksi di pintu masuk sebuah masjid di kota Dammam, Provinsi Timur, Arab Saudi.
Insiden itu menewaskan tiga orang setelah seorang petugas keamanan dan polisi mencegahnya masuk ke dalam masjid saat ibadah shalat Jumat tengah berlangsung.
Serangan bom bunuh diri ini terjadi tepat tujuh hari setelah serangan serupa menimpa sebuah masjid Syiah di wilayah kaya minyak itu. ISIS mengklaim berada di balik kedua serangan bom bunuh diri itu.
Dalam sebuah pesan audio yang dirilis pada Jumat malam, kelompok militan yang menamakan diri Provinsi Najd itu membenarkan kedua serangan tersebut sambil mengatakan mereka akan terus membunuh umat Syiah di manapun mereka berada.
Seorang juru bicara dalam pesan audio itu juga menyerukan para simpatisannya untuk membunuh semua musuh-musuh kelompok tersebut, khususnya umat Syiah.
Serangan bom bunuh diri yang terjadi pada Jumat itu memicu kecaman dari dunia internasional, salah satunya datang dari Amerika Serikat.
"Kami sangat prihatin menyaksikan kebrutalan yang dilakukan para teroris yang menyerang tempat-tempat ibadah. AS siap bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi untuk memerangi ekstremisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jeff Ratke.
Kecaman terhadap serangan bom bunuh diri itu juga datang dari 57 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Upaya gagal serangan bom itu semakin mengungkap wajah buruk ISIS. Kejahatan ini tidak akan berhasil memecah belah Arab Saudi malah justru akan semakin membuat rakyat Saudi bersatu," kata Sekretaris Jenderal OKI, Iyad Madani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.