Andrew Broad melihat sendiri bahwa susu segar Australia dihargai 7 dollar (Rp 76.000) satu liternya di supermarket kelas atas di Indonesia.
Ia baru kembali dari tur dagang ke Indonesia, yang merupakan pasar produk pertanian ketiga terbesar untuk Australia.
Tur tersebut dilakukan dengan biayanya sendiri. "Tahu tidak, gantungan-gantungan kecil yang mencegah anda mencuri baju dari toko Rip Curl, atau sejenisnya?" cerita Broad, "Nah, gantungan-gantungan kecil macam itu dipasang di susu formula anak kita, agar tak ada yang mengambil tanpa bayar."
Broad bercerita bahwa ia melakukan perjalanan itu karena menurutnya Australia belum paham benar potensi Indonesia sebagai pasar ekspor.
"Biasanya, Indonesia melihat ke utara, sedangkan kita cenderung melewatkan Indonesia dan melihat ke China dan Jepang," ucapnya.
Selama di Indonesia, Broad mengunjungi tiga tempat penggemukan sapi. Ia mengaku terkesan dengan penghargaan yang diberikan pada sistem Exporter Supply Chain Insurance System (ESCAS), yang mengatur pengeksporan ternak dari Australia.
Selain itu, ia bertemu sejumlah politisi dari partai pendukung Presiden Terpilih Indonesia, Joko Widodo.
"Saya dengar bahwa saat (Joko Widodo) mengunjungi salah satu tempat penggemukan sapi, ia diberitahu bahwa kawasan pedesaan Indonesia terlalu mahal untuk mengembangbiakkan sapi. Mereka bisa menggunakan (kawasan itu) untuk hortikultura bernilai tinggi, dan sejenisnya," cerita Broad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.