Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Kelompok Militan di Suriah adalah Warga Inggris

Kompas.com - 26/05/2014, 19:47 WIB

LONDON, KOMPAS.com -- Sebagian besar anggota kelompok teror paling kejam di Suriah adalah warga Inggris, kata pemimpin senior pemberontak.

Lewat sebuah surat kepada media The Times, Brigadir Jenderal Abdulellah al-Basheer dari Angkatan Bersenjata Pembebasan Suriah meminta bantuan mengatasi kelompok militan Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL).

Dia mengatakan, kelompok ini menyerang kekuatan oposisi, bukannya rezim Assad. Pejuang Inggris terlibat dalam berbagai aksi seperti pemenggalan kepala, penyaliban, dan perlakuan buruk terhadap wanita, tambahnya.

Dalam suratnya, Jenderal al-Basheer menulis, mengabaikan masalah ini akan menyebabkan ekstremis Inggris pulang ke negaranya dan "melanjutkan perusakan".

Minggu lalu, ayah dua anak Mashudur Choudhury menjadi orang Inggris pertama yang dihukum karena melakukan terorisme pada konflik Suriah.

Jenderal al-Basheer mengatakan, Choudory adalah: "Satu dari banyak orang. Mereka bukan pejuang kebebasan. Mereka adalah teroris."

Sekitar 500 warga Eropa terlibat perang di Suriah saat ini, menurut pejabat anti-terorisme Uni Eropa.

"Polisi dan kekuatan keamanan berusaha keras mencari dan menghentikan ancaman teroris dari Suriah dan warga yang mengunjungi negara itu," demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris.

Perang saudara Suriah sudah berlangsung selama tiga tahun dan menewaskan setidaknya 160.000 orang. Selain itu, jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan harus hidup sebagai pengungsi di beberapa negara tetangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com