Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BJP Menang Telak di Pemilu India

Kompas.com - 16/05/2014, 19:55 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Partai oposisi India, Bharatiya Janata Party (BJP) berhasil mengakhiri sepuluh tahun kekuasaan Partai Kongres India (INC). Dalam perhitungan pemilu India yang sedang berlangsung hari ini memastikan Partai Hindu Nasionalis ini meraih kemenangan telak.

Harian Times of India melaporkan BJP akan menjadi partai pertama dalam 30 tahun terakhir yang berhasil menguasai kursi mayoritas Lok Sabha (DPR India). BJP diproyeksikan meraih 278 dari 543 kursi.

Perolehan BJP ini 161 kursi lebih banyak dari pemilu sebelumnya. BJP bersama dengan koalisi yang dipimpinnya akan menguasai 335 kursi. Angka ini merupakan pereolehan fantastis dan jauh lebih baik dari prediksi exit poll.

Kembang api menyala di luar kantor BJP merayakan kemenangan spektakuler ini. Meraih suara mayoritas merupakan hal yang sulit diperoleh dalam pemilu India yang diikuti banyak partai.

Sementara itu, Partai Kongres secara resmi mengakui kekalahannya sore ini. INC diproyeksikan hanya akan meraih 50 kursi, sebuah perolehan yang sangat buruk bagi sebuah partai yang telah berkuasa selama 10 tahun.

INC kehilangan hampir 150 kursi yang mereka peroleh dari pemilu tahun 2009. Situasi ini menjadi kekalahan terburuk dalam sejarah partai yang dipimpin Rahul Gandhi itu. Pimpinan senior INC, Rajeev Shukla menyatakan partainya menerima kekalahan dan siap menjadi oposisi.

Kekalahan memalukan Partai Kongres merupakan wujud kekecewaan rakyat India terhadap pertumbuhan ekonomi yang melambat, korupsi yang merajalela, dan masih banyaknya penduduk miskin.

Calon Perdana Menteri BJP Narendra Modi mendeklarasikan kemenangannya lewat akun Twitter-nya. “India telah menang, hari-hari jaya akan segera datang,” kata dia.

Modi, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Besar Gujarat, merupakan sosok kontroversial. Politisi berumur 63 tahun ini dinilai menutup mata atas kerusuhan yang menewaskan 1.000 warga Muslim di Gujarat pada 2002.

Namun kelihatannya rakyat India tidak lagi terlalu mempermasalahkan kerusuhan tersebut. Walaupun muncul kekhawatiran Modi akan menerapkan peraturan pro-Hindu, Modi-Effect terbukti manjur.

Modi dinilai sukses menjadikan Gujarat sebagai kekuatan ekonomi di India. Modi yang dilarang memasuki Amerika ini dinilai sebagai pemimpin yang bersih, kompeten, tegas, dan menawarkan harapan baru. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com