Juru bicara pemerintah tidak memberikan keterangan terkait apakah PM Abdullah al-Thinni berada di kantornya yang berlokasi di pusat kota Tripoli itu.
Juru bicara pemerintah mengatakan, prajurit yang berunjuk rasa adalah anggota Batalyon ke-127, yang secara khusus bertugas untuk mengamankan kantor perdana menteri.
Seorang staf perdana menteri mengatakan, para prajurit itu menuntut gaji mereka yang selama beberapa waktu belum dibayarkan. Tidak diperoleh informasi, berapa lama gaji para prajurit itu tertunggak.
Pemerintah Libya hingga saat ini masih berupaya keras untuk mengendalikan milisi-milisi bersenjata yang terlibat dalam penggulingan Moammar Khadafy pada 2011.
Sebagian dari milisi-milisi bersenjata ini bertindak nekat dengan mengepung ladang-ladang minyak atau kantor pemerintah untuk menyampaikan tuntutan politik atau finansial.
Abdullah al-Thinni mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri setelah sekelompok orang bersenjata menyerang keluarganya.
Pekan lalu, parlemen Libya menunjuk Ahmed Maiteeq sebagai pengganti Al-Thinni. Kini, Thinni masih menduduki jabatannya hingga Maiteeq membentuk pemerintahannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.