Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Satelit Perancis di Luar Zona Pencarian Malaysia Airlines

Kompas.com - 24/03/2014, 09:39 WIB
PERTH, KOMPAS.com — Australia, Senin (24/3/2014), mengatakan, data satelit Perancis yang menunjukkan benda-benda mengambang—yang kemungkinan terkait dengan pesawat Malaysia Airlines yang hilang—berada di luar zona pencarian saat ini. Namun, Australia mengakui akan memanfaatkan setiap informasi baru.

Pemerintah Malaysia, Minggu, menerima rincian dari Perancis, yang menunjukkan sejumlah obyek mengambang di daerah Samudra Hindia bagian selatan. Wilayah itu tengah dijelajahi sejumlah kapal dan pesawat dari sejumlah negara, untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 berpenumpang 239 orang yang hilang pada 8 Maret.

Informasi Perancis tersebut diteruskan ke pihak berwenang Australia yang mengoordinasikan pencarian pesawat itu. Pencarian kini berfokus di bentangan laut terpencil sejauh 2.500 kilometer dari barat daya Perth.

Namun Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss mengatakan, apa yang tampaknya merupakan puing-puing tersebut berada sekitar 850 kilometer di sebelah utara dari lokasi tempat sejumlah pesawat terbang dan kapal telah melakukan pencarian sejak Kamis. "Tentu saja daerah yang menjadi tempat tertangkapnya puing-puing oleh satelit akan menjadi perhatian khusus, dan menjadi fokus pencarian," kata Truss kepada radio ABC.

"Temuan Perancis itu saya kira merupakan kepingan material baru karena itu lokasi yang sama sekali berbeda. Itu sekitar 850 kilometer di sebelah utara dari wilayah pencarian kami saat ini. Jadi, kami perlu memeriksanya juga."

Sementara itu, Pemerintah Malaysia awalnya mengatakan bahwa data terbaru itu dalam bentuk sejumlah foto. Kementerian Luar Negeri Perancis membuat klarifikasi dengan mengatakan bahwa data itu dalam bentuk "sejumlah pantulan (echoes) satelit yang dihasilkan radar". Sebuah pantulan radar merupakan sinyal elektronik yang berisi informasi tentang lokasi dan jarak obyk yang memantulkan sinyal itu kembali.

Harapan adanya terobosan dalam pencarian pesawat itu diawali sejumlah citra satelit atau data yang diperoleh Australia, China, dan sekarang Perancis, dalam beberapa hari terakhir. Pencarian juga dilakukan dengan pengamatan secara visual terhadap palet kayu dan serpihan lainnya dari pesawat pengintai, pada hari Sabtu.

Namun, Truss memperingatkan bahwa "kami masih tidak tahu pasti apakah pesawat itu ada di daerah tersebut. Kami hanya, saya rasa, bermaksud mengumpulkan sekecil apa pun informasi, untuk mencoba dan menemukan lokasi yang mungkin akan menjadi tempat untuk memusatkan upaya (pencarian)," tambahnya.

Sejumlah pesawat Australia, AS, dan Selandia Baru telah terbang selama empat hari mencari Boeing 777 itu. Pesawat China dan Jepang akan bergabung pada Senin ini.

Truss mengatakan, pencarian pada hari Minggu berakhir tanpa hasil. Ia memperingatkan tentang memburuknya cuaca yang dipicu oleh siklon tropis Gillian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com