Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tak Cabut Permintaan Maaf soal Budak Seks di Masa Perang

Kompas.com - 14/03/2014, 21:00 WIB
TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Jumat (14/3/2014), mengatakan dia tidak akan mengubah permintaan maaf bersejarah Jepang tentang penggunaan budak seks di masa perang.

Hal ini ditegaskan setelah pemerintah Jepang mengumumkan akan melakukan peninjauan atas bukti-bukti bahwa militer Jepang memaksa wanita Asia bekerja di bordil mereka.

Abe menyatakan kesedihannya atas "penderitaan tidak terhingga" yang dialami para wanita tersebut dan mengatakan permintaan maaf tidak akan dicabut. Namun China dan Korea Selatan menuduh Jepang berusaha mengubah catatan sejarah.

Abe mengatakan kabinetnya mempertahankan kebijakan pemerintahan sebelumnya tentang masa lalu Jepang saat perang.

"Kita harus merendah dalam kaitannya dengan sejarah...tidak dipolitisir atau dijadikan masalah diplomatik," katanya.

Menteri Kabinet, Yoshihide Suga, menyampaikan pernyataan yang sama pada Senin (10/3/2014) tetapi mengisyaratkan fakta sejarah juga harus dipertimbangkan.

Sekitar 200.000 orang perempuan, sebagian besar dari Korea, dipaksa menjadi 'budak seks' tentara kerajaan Jepang pada tahun 1930-an dan 40-an.

Jepang sudah mengeluarkan Pernyataan Kono yang menawarkan permintaan maaf dan untuk pertamakalinya mengakui militer memainkan peran baik langsung maupun tidak langsung dalam pemaksaan rekrutmen wanita Asia.

Sejumlah pejabat Jepang mengisyaratkan Pernyataan Kono adalah hasil perundingan dengan pemeritah Korea Selatan sebagai cara mengatasi kontroversi masalah budak seks masa Perang Dunia II. Pertikaian tentang catatan agresi perang Jepang dan wilayah merusak hubungan negara itu dengan para tetangganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com