Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendaki Mount Everest Kini Lebih Murah

Kompas.com - 14/02/2014, 19:04 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Demi menggenjot jumlah pendaki Mount Everest, pemerintah Nepal memberikan diskon masuk. Kendati begitu, pemerintah Nepal mengaku tetap menaruh perhatian pada lingkungan gunung yang cenderung tercemar karena bakal makin banyaknya pendaki.

Kepala Departemen Gunung-gunung Nepal Madhusudan Burlakoti mengatakan mulai tahun depan, tarif masuk untuk mendaki gunung tertinggi di dunia itu cuma 11.000 dollar AS per orang. Kini, per pendaki mesti merogoh kocek lebih dalam untuk membayar bea masuk 25.000 dollar AS, tulis Xinhua pada Jumat (14/2/2014).

Namun demikian, pendaki dalam kelompok maksimal tujuh orang mendapat keringanan pembayaran hingga 70.000 dollar AS. "Kami akan menjadikan Mount Everest makin menarik bagi banyak pendaki,"kata Burlakoti.

Selama ini, bea masuk untuk pendakian ke Mount Everest mendapat kritikan. Pasalnya, angka tersebut di atas tergolong mahal. "Hanya para pendaki kaya yang mampu mendaki Mount Everest," begitu pendapat para pengeritik.

Namun begitu, para pecinta lingkungan menyambut baik harga tiket saat ini. "Dengan harga tiket mahal, jumlah pendaki akan terbatas dan hal itu akan menjaga kelestarian alam di Mount Everest,"kata Ketua Proyek Edukasi Mount Everes Dil Bahadil Gurung.

Mount Everest acap disebut sebagai tempat sampah terbesar dunia. Soalnya, bekas pembungkus makanan, kunci panjatan, hingga tabung oksigen bertebaran di seluruh kawasan gunung itu.

Pada musim panas setahun silam, ada 810 pendaki yang menuju Mount Everest. Mereka berangkat dari wilayah Nepal.

Rerata per tahun, Nepal mendapat 3,3 juta dollar AS dari pendakian ke Mount Everest. Gunung itu juga sudah menafkahi begitu banyak pemilik hotel, pemandu pendakian, dan pengangkut barang pendaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com