Paus mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan harian Italia, La Repubblica, yang diterbitkan pada Selasa (1/10/2013). Dalam wawancara itu, Paus juga mengungkapkan bahwa ia sempat berpikir untuk menolak pencalonan dirinya menjadi paus.
Wawacara tersebut terbit saat Paus siap bertemu sekelompok kardinal penasihatnya. Para kardinal itu dipanggil untuk pertama kali guna memberikan nasihat tentang reformasi di Vatikan.
Dalam wawancara itu, Paus juga meminta Gereja untuk terlibat lebih banyak dengan dunia modern. "Para pemimpin Gereja sering kali menjadi Narsisus (tokoh dalam mitologi Yunani yang jatuh cinta pada bayangannya sendiri di dalam kolam), dipuaskan dan dibuat senang oleh orang-orang di sekeliling mereka. Para penjilat merupakan sumber kebobrokan kepausan," kata Fransiskus. Takhta Suci "terlalu Vatikan-sentris," katanya.
Fransiskus juga mengatakan ia sempat mempertimbangkan untuk menolak kursi kepausan setelah terpilih oleh sesama kardinal dalam konklaf bersejarah di Kapel Sistina pada Maret lalu. "Sebelum menerima, saya meminta apakah saya bisa istirahat selama beberapa menit di kamar sebelah dekat dengan balkon di atas alun-alun ... Saya merasa sangat cemas," katanya.
"Saya memejamkan mata saya dan semua pikiran itu menghilang, bahkan pikiran tentang menolak untuk menerima nominasi itu. Pada suatu titik, saya merasakan terang cahaya yang besar memenuhi saya. Ini berlangsung sesaat, tetapi bagi saya tampaknya waktu yang sangat lama," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.