"Jika informasi mengenai penggunaan senjata kimia itu akurat, sangat jelas senjata itu digunakan kelompok teroris, yang telah menunjukkan mereka tidak akan menahan diri untuk melakukan kejahatan apa pun," kata Menteri Luar Negeri Mohammad Iran, Javad Zarif. Ia mengacu pada pemberontak yang telah terkepung dalam perang mematikan dengan pasukan Presiden Bashar al-Assad.
"Dengan para inspektur (senjata kimia) PBB sekarang berada di Damaskus dan Pemerintah Suriah dalam proses menyingkirkan teroris, mengapa Suriah harus melakukan perbuatan seperti itu?" tanyanya.
Zarif mengatakan, Teheran "mengutuk keras penggunaan senjata kimia", sebaliknya menuduh para pemberontak punya "kepentingan dalam memperparah dan menginternasionalisasi krisis".
Kelompok oposisi utama Suriah, Koalisi Nasional, menuduh pemerintah "membantai" lebih dari 1.300 orang dalam serangan dengan senjata kimia pada hari Rabu.
Tuduhan itu, yang dibantah keras oleh Damaskus, muncul saat sebuah tim PBB berada di Suriah untuk menyelidiki tuduhan penggunaan senjata kimia yang dilancarkan dalam serangan sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.