Polisi dan kalangan pencinta binatang sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Rabu (21/8/2013), mengatakan, semua angsa dan unggas liar di Inggris merupakan milik kerajaan. Karenanya, setiap penyerangan dan pembunuhan atas angsa dan unggas lain dianggap sebagai serangan pada Ratu.
Pekerja pencinta binatang, Wendy Hermon, menuturkan bahwa dia langsung "lemas" begitu menemukan bangkai angsa tersebut pada Minggu (18/8/2013). "Tinggal bangkai, setelah dipanggang," ujar dia yang selama ini mengelola Swan Lifeline, badan yang merawat unggas atau burung yang sakit atau cedera.
Polisi dari kawasan Thames Valley pun menyatakan mereka kini sibuk menangani kasus ini. Angsa secara historis sering disajikan dalam beragam pesta di Inggris. Namun sejak 1981, terbit undang-undang perlindungan angsa di Inggris.
Berdasarkan UU itu, dinyatakan bahwa Kerajaan Inggris merupakan pemilik dari semua angsa liar di negara tersebut. Namun, keluarga kerajaan hanya mengawasi keberadaan angsa di Sungai Thames. Berkala setahun sekali, sensus dilakukan untuk menghitung jumlah angsa di sepanjang Sungai Thames, khususnya di wilayah Middlesex, Surrey, Buckinghamshire, Berkshire, dan Oxfordshire.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.