Catatan Pemerintah Filipina menunjukkan, sedikitnya ada 83.000 warga kehilangan tempat tinggal. Angka ini masih ditambah dengan sekitar delapan orang tewas dan 23 hilang. "Kebanyakan korban hilang adalah nelayan," imbuh Balido.
Tiupan angin kencang Topan Utor merusak atap-atap rumah penduduk, kantor-kantor pemerintah, dan gereja. Topan itu juga memorakporandakan tanaman-tanaman pangan. "Menurut saya, Utor adalah topan dengan tiupan angin paling kencang yang melanda Filipina," tutur Balido.
Topan Utor, selain di Filipina, juga melanda kawasan Selatan China, termasuk Hongkong. Tiupan Topan Utor menenggelamkan sebuah kapal kargo sepanjang 190 meter di pelabuhan Hongkong, kemarin. Longsor akibat topan itu juga merusakkan kawasan Yangjiang di Selatan China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.