Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Anak dan Istri Bisa Berobat, Pria Ini Korbankan Pengobatan Kanker yang Dijalani

Kompas.com - 03/07/2019, 14:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NANCHANG, KOMPAS.com - Seorang pria di Provinsi Jiangxi, China, melakukan pengorbanan luar biasa dengan memutuskan tak melakuan pengobatan kanker yang diderita.

Pengorbanan itu dilakukan Ke Meinan supaya anak dan istrinya, Wang Huaying, bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan atas penyakit yang mereka derita.

Dilansir SCMP Selasa (2/7/2019), Ke didiagnosis menderita kanker perut pada 2015. Sementara sang istri divonis menderita kanker payudara sebulan berselang.

Baca juga: Cerita AHY tentang Keikhlasan Ani Yudhoyono Hadapi Kanker...

Namun ketika putri mereka yang berusia 16 tahun itu didiagnosis autoimmune disease lupus, keluarga itu menyadari mereka tidak punya uang untuk membayar biaya pengobatan tiga orang.

Pria 42 tahun itu meyakinkan Wang bahwa salah satu dari mereka bakal ada yang tidak akan mendapatkan pengobatan. Namun, Ke melakukan sedikit trik.

Dalam tayangan Nanchang Radio and Television Station, terlihat Wang mendapatkan amplop putih yang berarti dia lah yang bakal memperoleh biaya pengobatan.

"Engkau mendapatkan amplop kosong. Jadi engkau yang harus membesarkan anak kita hingga dia dewasa," kata Ke seraya berusaha menyeka air mata di pipi istrinya.

Namun setelah perempuan 46 tahun itu meninggalkan meja, baru lah Ke mengaku sebenarnya dua orang itu mendapat amplop yang sama. Namun, dia ingin supaya sang istri yang diobati.

Dia mengaku anak dan istrinya sudah melihat kenyataannya setelah video itu ditayangkan. Keduanya memarahi Ke mengapa dia berbuat seperti itu, namun dia punya alasan.

"Kami mempunyai tiga pasien di rumah. Namun, kami mulai kekurangan uang," terangnya. Dokternya sudah mengatakan hidup Ke paling lama adalah 10 tahun.

Namun si istri bisa hidup lebih lama. Dia terpaksa melakukannya karena mereka bergantung kepada dana jaminan sosial maupun pinjaman dari teman dan keluarga.

Pasangan itu memperoleh 2.000 yuan, sekitar 4,1 juta, per bulan sebagai pekerja konstruksi. Namun anak mereka butuh 10.000 yuan, atau Rp 20,5 juta, per hari.

Segera setelah kisahnya menjadi viral, yayasan maupun 44.000 netizen menawarakn donasi dengan uang yang terkumpul mencapai 900.000 yuan, Rp 1,8 miliar, dalam enam jam.

"Uang yang Anda kumpulkan sudah lebih dari cukup untuk membayar biaya berobat putri kami. Anda bisa menghentikan donasi sekarang," ucap Wang di video.

Ke berkata dia masih belum mampu menghitung berapa uang yang dibutuhkan di masa depan. Tetapi dia menegaskan tidak akan menghamburkan uang dari "warga yang baik hati".

Baca juga: Kena Kanker Payudara, Tahanan di UEA Dibiarkan Meninggal di Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com