Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Etnis Dogon di Mali Diserang, Hampir 100 Orang Tewas

Kompas.com - 11/06/2019, 11:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BAMAKO, KOMPAS.com - Sebuah desa etnis di Mali tengah menjadi sasaran serangan sekelompok orang bersenjata, Senin (10/6/2019) dini hari.

Hampir 100 orang dilaporkan tewas, puluhan luka-luka, dan belasan dinyatakan hilang. Demikian disampaikan pihak berwenang.

Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun pola serangan di desa yang dihuni komunitas Dogon ini menunjukkan ciri serangan terhadap etnis.

Muncul dugaan serangan tersebut adalah aksi balas dendam atas insiden penyerangan yang terjadi kurang dari tiga bulan lalu.

Pada Maret lalu, aksi penyerangan terjadi terhadap kelompok etnis Fulani dan menewaskan hampir 160 orang. Pelaku penyerangan diidentifikasi sebagai oknum etnis Dogon.

Baca juga: 115 Penduduk Desa di Mali Tewas Dibantai Suku Pemburu Dogon

"Negara ini tidak bisa dipimpin oleh siklus balas dendam," kata Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, usai memutuskan memangkas waktu kunjungannya ke Swiss.

Presiden juga mengajak kepada rakyat Mali untuk bersatu dan membiarkan bangsa bertahan hidup. "Karena ini adalah masalah bertahan hidup," ujarnya.

Serangan pada Senin dini hari terjadi di desa Sobane-Kou, distrik Koundou, dengan pemerintah setempat menyebut jumlah korban tewas sementara 95 orang dan 19 dilaporkan hilang.

Pembantaian tidak hanya dilakukan terhadap warga, tetapi juga hewan ternak yang disembelih, serta bangunan rumah warga dibakar.

Salah seorang korban selamat, yang mengaku bernama Amadou Togo, mengatakan serangan dilakukan oleh sekitar 50 orang bersenjata lengkap yang datang menggunakan sepeda motor dan mobil pikap.

"Mereka mengepung desa dan mulai menyerang. Siapa pun yang mencoba kabur langsung dibunuh," ujarnya, dikutip AFP.

"Mereka menyerang semua orang, membakar toko dan ternak. Tidak ada yang selamat, semuanya, wanita, anak-anak, sampai para orang tua," tambahnya.

"Kami menghitung ada 95 orang tewas dan 38 lainnya luka-luka, serta sekitar 20 orang yang hilang," kata Togo.

Pejabat setempat menyatakan desa tersebut dihuni oleh sekitar 300 orang.

Sebuah asosiasi pemburu tradisional etnis Dogon, Dan Nan Ambassagou, menyebut aksi serangan itu sebagai tindakan biadab dan keji, yang digambarkan sama dengan genosida.

Baca juga: Pemburu Serang Desa Terpencil di Mali, 32 Penduduk Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com