Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburu Serang Desa Terpencil di Mali, 32 Penduduk Tewas

Kompas.com - 25/06/2018, 12:43 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BAMAKO, KOMPAS.com - Sebanyak 32 orang penduduk tewas dan 10 lainnya hilang dalam serangan yang diyakini dilakukan oleh pemburu tradisional di Mali, Sabtu (23/6/2018).

Pada Minggu (25/6/2018), pemerintah menyatakan 16 jenazah telah ditemukan sejauh ini.

Pemburu tradisional bernama Dozo, masih berhubungan dengan etnis Dogon, merupakan komunitas bersenjata yang diduga menyerang desa terpencil Kougama, di wilayah Mopti, dan membunuh puluhan penggembala Fulani, termasuk anak-anak.

Baca juga: Tengah Hari, Sekelompok Orang Bersenjata Serang Pangkalan PBB di Mali

"Mereka mengepung desa, memisahkan warga Fulani dari yang lainnya dan menewaskan sedikitnya 32 penduduk," kata presiden asosiasi Tabital Pulaaku, Abdoul Aziz Diallo.

Dia mengatakan, pemburu kembali menyerang desa yang sama pada Minggu (24/6/2018) malam, setelah militer meninggalkan area tersebut.

Sebanyak empat orang dilaporkan tewas. Namun, Kementerian Pertahanan Mali tidak dapat mengonfirmasi serangan terakhir di desa itu.

Kekerasan makin meningkat selama tiga tahun terakhir di negara Afrika Barat itu, antara komunitas penggembala Fylani, Bambara, dan petani Dogon.

Konflik dipicu oleh tuduhan penggembala Fulani di wilayah milik masyarakat Dogon dan sengketa atas akses tanah serta air.

"Para pria mengenakan pakaian Dozo, tapi kami curiga jika mereka semua merupakan pemburu Dozo," kata seorang pejabat terpilih yang enggan disebutkan namanya.

Baca juga: Heli PBB Jatuh di Mali, 2 Anggota Pasukan Keamanan Asal Jerman Tewas

Desa Koumaga di Mali memiliki reputasi sebagai tempat kelahiran sejumlah ekstremis Al Qaeda. Kelompok tersebut juga telah menyerang pasukan keamanan dan misi penjaga perdamaian PBB di Mali sejak 2015.

Kekhawatiran telah meningkat atas dugaan pelanggaran oleh pasukan keamanan Mali selama operasi melawan teror di wilayah Fulani.

Di wilayah tersebut, kelompok ekstremis yang terkait Al Qaeda dan ISIS telah melakukan sejumlah serangan dan merekrut warga setempat sebagai anggota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com