KOLOMBO, KOMPAS.com - Peringatan awal dari badan intelijen India kepada pejabat Sri Lanka sebelum teror bom pada Minggu Paskah (21/4/2019) disebut berdasarkan informasi yang diperoleh dari seorang tersangka ISIS.
Demikian laporan berdasarkan informasi yang dihimpun CNN, Selasa (23/4/2019).
India menyampaikan laporan intelijen khusus yang tidak biasa dalam hari-hari jelang serangan yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Baca juga: Kisah Korban Teror Sri Lanka, Chef Selebriti, Pengantin Baru, dan Anak Miliarder
Beberapa di antaranya diperoleh dari keterangan terhadap seorang tersangka ISIS yang ditangkap di India.
Tersangka memberikan kepada penyelidik nama seorang pria yang dia latih di Sri Lanka, dikaitkan dengan kelompok ekstremis setempat yang terlibat dalam aksi pengeboman.
Pria itu disebut bernama Zharan Hashim. Wajahnya sesuai pada sebuah video yang dirilis oleh ISIS pada Selasa, setelah mengklaim melakukan teror Sri Lanka.
Keterlibatan organisasi asing akan menjelaskan bagaimana kelompok ekstremis domestik, National Tawheed Jamath (NTJ), terlibat dalam salah satu kekejaman teroris terburuk sejak peristiwa 9/11.
Pada 4 April 2019, pejabat Sri Lanka telah mendapat informasi tentang rencana potensial serangan bom bunuh diri terhadap gereja dan tempat wisata.
#BREAKING: ISIS releases the very video of the 7-8 terrorists pledging their allegiance to Abu Bakr al Baghdadi, the Caliph of ISIS, before attacking Sri Lanka. This means Al-Baghdadi is alive and well as allegiance cannot be pledged to a dead Caliph. pic.twitter.com/d0AkWm4G3x
— Imam Mohamad Tawhidi (@Imamofpeace) 23 April 2019
Juru bicara pemerintah Rajitha Senaratne mengatakan, peringatan tersebut diulang dua hari dan dua jam sebelum serangan.
"Ketika kami sedang menyelidiki kasus ISIS, selama interogasi terhadap seorang tersangka, dia mengungkapkan nama seorang pria, Zahran Hashim, yang merupakan salah satu pelaku bom bunuh diri dan dikaitkan dengan NTJ," demikian pernyataan sumber intelijen India.
"Tersangka mengaku berperan dalam meradikalisasi Hashim," lanjutnya.
Nama Hasihim muncul dalam memo tertanggal 11 April 2019 yang ditandatangani oleh Wakil inspektur Jenderal Polisi Sri Lanka.
Memo yang diedarkan secara luas ke berbagai lembaga kemanan dan kementerian pemerintah menyebut Hashim sebagai pemimpin NTJ.
Baca juga: Teror Sri Lanka, Istri dan Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Juga Tewas
"Mohammed Cassim Mohamed Zharan, yang dikenal sebagai Zharan Hashim dan pengikutnya merencanakan serangan bom bunuh diri di Sri Lanka," demikian bunyi memo itu.
Seorang pejabat senior Sri Lanka mengonfirmasi pria tanpa penutup wajah dalam gambar yang dirilis ISIS adalah Hashim.
"Zahran adalah dalang serangan ini. Dia adalah satu-satunya," kata Gubernur Provinsi Barat Sri Lanka, Azath Salley.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.