Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Picu Perlawanan terhadap Pria, Acara TV Ini Dilarang Tayang

Kompas.com - 29/03/2019, 09:25 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

KAIRO, KOMPAS.com - Regulator media di Mesir menghentikan siaran sebuah acara "talk show" mingguan karena dianggap mengancam nilai-nilai masyarakan dan memicu perlawanan terhadap pria.

Dewan Tinggi Regulasi Media pekan ini memerintahkan agar acara kontroversial berjudul "Damn Men" yang disiarkan dua stasiun televisi swasta Al Nahar dan Al Qahera Wal Nas dihentikan penayangannya.

Keputusan itu diambil setelah hasil investigasi menyimpulkan bahwa acara yang dipandu penyiar asal Lebanon Raghida Chalhoub itu telah menyebarkan konsep asing ke dalam norma masyarakat.

Baca juga: Wonder Woman Terancam Dilarang Tayang di Lebanon, Mengapa?

Dalam acara itu, sang pembawa acara mengomentari berbagai penhgalaman para artis perempuan menghadapi kaum pria.

Sejumlah penonton, khususnya para pria, merasa acara tersebut dirancang untuk memicu perlawanan terhadap laki-laki.

"Sejumlah episode program ini termasuk menampilkan kata-kata yang membuat publik marah, menimbulkan prasangka buruk dan meremehkan kaum pria," demikian pernyataan regulator.

Lembaga regulator ini, yang diketuai jurnalis veteran Makram Mohammad, mengatakan bahwa larangan tayang ini berlaku hingga lembaga penyiaran mengubah format dan konten acara agar lebih menghormati nilai-nilai keluarga.

Menanggapi keputusan ini, manajemen stasiun televisi Al Nahar mengatakan, pihaknya menghormati langkah ini dan akan mengubah format acara.

Sang pembawa acara Raghida Chalhoub mengungkapkan nama acara yang dipandunya itu akan diubah menjadi "Long Live Women".

Meski demikian, Raghida membela versi lama acara bincang-bincang itu.

"Acara itu tetap akan menajdi sebuah program hiburan yang menampilkan kasus-kasus realistis para artis perempuan yang menghadapi masalah dengan para pria," kata Raghida lewat akun Facebook-nya.

Baca juga: Dilarang Tayang di China, Deadpool Meradang

Di sisi lain, sejumlah ulama di Mesir menyambut baik keputusan untuk menghentikan acara bincang-bindang itu.

"Nama acaranya saja sudah aneh," ujar seorang tokoh agama ternama, Khaled Al Guindy.

"Pria berarti kelembutan, kehangatan, kesetiaan, pengorbanan, contoh baik, dan kemampuan menahan diri. Tak perlu memecah belah masyarakat," tambah Al Guindy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com