BAGHOUZ, KOMPAS.com — Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menggunakan upaya terakhir untuk mempertahankan satu-satunya benteng mereka.
Diwartakan Reuters via Daily Mirror pada Senin (11/2/2019), saat ini ISIS hanya menguasai sekitar 1 persen wilayah di Suriah.
Baca juga: Kekuatan ISIS Tinggal Tersisa 500 Orang
Mereka terkepung oleh serangan yang dilakukan milisi dengan dukungan Amerika Serikat (AS) serta Inggris, dan dapat kalah hanya dalam hitungan hari.
Observasi HAM untuk Suriah menyatakan, ISIS menggunakan bom bunuh diri sebagai cara terakhir supaya bisa bertahan di Baghouz.
Observasi mencatat, terdapat 13 anggota ISIS tewas, termasuk di antaranya 5 pelaku bom bunuh diri dan 5 milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Sejak mendeklarasikan kekhalifahan pada 2014, kini wilayah ISIS hanya tersisa beberapa rumah pertanian serta tanah lapang.
Terdapat 600 anggota yang bersembunyi mempertahankan daerah seluas 5 kilometer persegi itu. Kepala Kantor Media SDF Mustafa Bali mengungkapkan, pertempuran berlangsung sengit.
Sebab, ISIS mati-matian untuk bertahan di kantong pertahanan terakhir mereka. Sebanyak 20.000 warga sipil dievakuasi dalam 10 hari terakhir.
"Jika kami bisa mengeluarkan seluruh warga sipil di sana, maka dalam hitungan hari kami bakal menyaksikan berakhirnya ISIS di sini," ucap Bali.
Pakar dengan mengutip pejabat keamanan AS meyakini, pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi masih hidup dan bersembunyi di Irak.
Dilansir The Guardian, Baghdadi diyakini masih menawan warga asing dalam lima tahun terakhir dan bermaksud menjadikannya alat penawaran.
Jurnalis Inggris, John Cantile, merupakan salah satu sandera yang diduga masih disekap dalam goa dekat kawasan Baghouz itu.
Baca juga: Upaya Kudeta terhadap Pemimpin ISIS Dikabarkan Berlangsung Sengit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.