Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2019, 09:17 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Detail baru upaya kudeta terhadap Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi diungkapkan salah seorang saksi mata.

Si saksi tersebut, Jumah Hamdi Hamdan, mengatakan, bentrokan antara pelaku kudeta dan pengawal Baghdadi terjadi di Keshma, sebuah desa dekat Baghouz.

Baca juga: Pemimpin ISIS Selamat dari Upaya Kudeta oleh Anggotanya Sendiri

Kepada The Guardian, Minggu (10/2/2019), Hamdan mengungkapkan pelaku yang merupakan anggota asing ISIS itu berusaha menangkap Baghdadi pada September 2018.

"Saya menyaksikannya dengan mata kepala sendiri. Pertempurannya berlangsung sengit. Kebanyakan dari pelaku merupakan orang Tunisia," ungkap Hamdan.

Saksi berumur 53 tahun itu melanjutkan, banyak yang terbunuh dalam pertempuran yang berlangsung selama dua hari tersebut.

Baghdadi kemudian berpindah ke Baghouz sebelum melarikan diri ke kawasan gurun di awal Januari. Pernyataan itu mendapat dukungan dari intelijen regional.

Sementara pejabat senior dari Pasukan Demokratik Suriah (SD) berujar, si pelaku didukung anggota asing lain dari Maroko dan Aljazair.

Komandan garis depan di Baghouz dengan nama gerilya Adnan Afrini itu mengatakan, mereka tidak berpikir Baghdadi bakal di Keshma setelah insiden tersebut.

"Pertempuran antara pelaku kudeta dan pengawal Baghdadi sangat sengit. Kelompok penyerang itu dikepung, dan akhirnya dieksekusi," kata Afrini.

Hamdan menuturkan, Baghdadi dan pengawalnya berada di kawasan sekitar Keshma dan Baghouz selama enam bulan sebelum melarikan diri.

Selama di sana, Baghdadi dikatakan jarang bepergian serta berusaha bersikap wajar. "Namun, kami tahu dia ada di sana karena menggunakan mobil Opal merah," ujarnya.

ISIS kemudian mengumumkan hadiah uang bagi penangkap Abu Muath al-Jazairi yang diduga merupakan dalang utama upaya kudeta tersebut.

Baca juga: 27 Anak-anak Anggota ISIS di Irak Kembali Pulang ke Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com